What's up Medan ? Kota multi etnis plus multi kultur yang semakin hari semakin enggak jelas cuacanya. Pagi cerah ketika saya dengan semangatnya mengeluarkan cucian, namun siang bolong mendung bergelantungan. saya hanya bisa menatap pasrah ke arah awan hitam yang menebar bau hujan lewat jendela Rumah Buku - Medan mengenang nasib cucian yang sudah dua hari gagal kering akibat hujan. Duh, mana rumah lagi gag berpenghuni karena pada sibuk kuliah dan kerja. Pikiran saya pun melayang mengingat nasib hari esok. Pake kaos butu mana saya berangkat kuliah? alamat nasib baju di tiang jemuran semua.
yeah, dari berpikir terlalu jauh dan terlalu melankolis begitu mending saya melakukan sesuatu, pasrah pada nasib para bajuku. huhhuhuhhuuuhu.
ngomong soal gag ada kerjaan bukannya tanpa kreatifitas. hobi baru belakangan adalah motret temen yang udah didandani dengan baju2 dari lemari pribadi ato pun menjarah lemari sang model dadakan. hasilnya lumayan buat dicengirin. hahahahhaa, memenuhi obsesi Nicoline PAtricia wanna be. walo cuman kamera SLR pinjaman plus tanpa lighting yang memadai, cuman memanfaatkan cahaya matahari yang itu pun di
interupsi mendung hasilnya....
wardrobe made in Mongonsidi Plaza (gyagaggagagaga)
She's my friend, sering jadi korban stylist wannabe, tapi ybs rela kok. kami terikat dengan hubungan narsis sama narsis. satu narsis di depan satu narsis di belakang.
My Housemate, bodi oke tinggi oke, diam2 narsis tapi pura2 gag pe-de
Selasa, 16 November 2010
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Destinasi pertama saya begitu melewati gerbang masuk Sawahlunto adalah makam salah satu Pahlawan Nasional Indonesia, Prof. Mr. Mohammad...
-
Gerbang masuk Rumah Pohon Literasi yang berada di kaki Bukit Bungsu, Nagari Pagaruyung Berwisata ke Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tan...
-
One day trip kami pada 30 Juli silam kembali berlanjut. Dari padang rumput luas tempat sapi-sapi unggul diternakkan, kami meneruskan pe...