Senin, 23 Desember 2013

GOMGOM + NANDA, Doctor's in Love

Trotoa berkesempatan untuk mengabadikan pasangan Gomgom dan Nanda yang mana salah satu diantara mereka yaitu Gomgom berprofesi sebagai dokter. Agar identitas dan ciri personal mereka tetap nampak Trotoa mengajukan konsep Doctor's in Love.

They look so nice in these pictures, we adore them so much.



RONES + NELLA , Forever and For Always

Rones dan Nella adalah pasangan yang menurut kami memiliki banyak kemiripan. Sama-sama bekerja di bidang IT dan memiliki pembawaan yang tenang dan kalem. Saat pemotretan mereka menikmatinya dengan cara mereka sendiri sehingga Trotoa dapat menghasilkan photoshoot yang elegant dan menunjukkan chemistry diantara mereka berdua. 

Here are some photosn  of their first session with Trotoa. This session launched in an old church located in the center of  Medan City. 


FANDY + ANGIE , Everlasting Romance

Klien Trotoa kali ini adalah pasangan muda Angie dan Fandy. Keduanya sama-sama bekerja di bidang yang berhubungan dengan keuangan. Kepribadian keduanya sangat berbeda di mata kami. Fandy adalah sosok yang ceria dan santai sementara Angie sangat kalem dan tidak banyak bicara. Namun mereka perfectly match saat difoto untuk sesi prewedding bersama TROTOA Photography. Tidak butuh banyak arahan untuk membuat mereka menunjukkan chemistry. Both of them are deeply in love. They love each other as much as they care each other. And the photographs barely show it all. 

A Trip to The Coffee Land


Wah, lama juga blog ini saya biarkan terbengkalai.  Terakhir saya memposting sesuatu yang setengah jadi dan setengah hati akhir bulan Oktober lalu. Mengenai DIY yang iseng saya lakukan saat benar-benar tidak ada kerjaan di malam hari.

Sebenarnya ada banyak hal yang harus saya tulis di blog ini mengingat tujuan saya menuliskannya di media online seperti ini agar saya bisa mengaksesnya dimana pun dan kapan pun. Tidak perlu ditulis dalam buku tulis, buku sketsa dan diari. So, cukup hemat kertas bukan? 

Hanya saja saya menyibukkan diri dengan banyak hal. Hingga akhirnya Desember menghampiri kejadian-kejadian yang terjadi di tahun 2013 ini belum lah semuanya terangkum dengan baik di blog ini. Baik itu yang bersifat personal dan sentimental mau pun aktifitas profesional dengan TROTOA Photography. 

Oke, untuk mengawali catatan yang tercecer di tahun 2013 ini saya memulainya dengan sebuah catatan perjalanan saya mengunjungi sebuah daerah yang terkenal akan produksi biji kopi dengan kualitas nomer wahid di pulau Sumatera. 

Kamis, 24 Oktober 2013

Saya benar-benar punya terlalu banyak waktu luang ! #1

Ahhh, tidak terasa sudah hampir 3 bulan waktu saya lewatkan dengan berleha-leha di rumah orang tua. No plan, no idea. I am stuck for almost a hundred days now

Di awal-awal saya cukup punya banyak stok rencana untuk menghabiskan waktu agar tidak berakhir menimbun lemak dengan menghabiskan hidangan makan pagi, siang dan malam. 

Tapi day after day, saya mulai kehabisan ide. Konon lagi saya tidak bisa mengendarai sepeda motor. Mobilitas saya nihil! Kota kelahiran saya bukan kota ramah pejalan kaki. Akses kesana kemari jauh, dan angkutan umum sudah pudar pesonanya. Semua jalur perpindahan umat manusia dikuasai benda beroda dua dan bermesin yang disebut ojek.

Sabtu, 19 Oktober 2013

Simply Amazing Pre-wedding Mardin + Nina by TROTOA

Klien TROTOA kali ini adalah pasangan Mardin dan Nina. Nina pertama kali mengontak saya untuk berkonsultasi mengenai pre-wedding idamannya yang direncanakan pada 21 September 2013. Berhubung saya sedang ada urusan di luar provinsi Sumatera Utara, kami hanya berkonsultasi via seluler. Setelah mendapat kepastian akhirnya kami memutuskan untuk kopi darat, kali ini klien TROTOA hanya ditangani oleh Mr Berry G. 

Setelah Nina dan pasangannya bertemu Mr Berry G, kami mendapatkan gambaran  mengenai konsep pre-wedding yang diinginkan Nina and partner. Mereka tidak menginginkan pre-wedding yang ribet. Yang simpel saja, tidak perlu banyak properti dan settingan lokasi. Namun ada satu request spesial dari mereka yaitu night view. Mereka ingin satu sesi di malam hari. Tapi tetap, harus simpel dan anti ribet. 

Setelah terjadi kesepakatan akhirnya prewedding di eksekusi pada 21 September 2013 di kawasan komplek Royal Sumatera. Lucky us, kebetulan di lokasi tersebut sedang ada event karnaval malam. Kami menyelesaikan sesi prewedding tanpa repot-repot berganti lokasi.

Thank you to Mr Herry Dido yang mendampingi Mr Berry G selama pemotretan. You two did a great job!

AFIFAH and Her new ride

Adududuh....

Belakangan kok topik saya cuman si ponakan unyu ini aja ya?

Bener-bener jadi tante yang norak deh saya, Afifah jangan il-feel yah kalo tante doyan bahas soal kamu di blog,di facebook dan ga bosan-bosan jeprat jepret kamu dalam berbagai kesempatan. Habis kamu lucu sih, salah siapa dong?

Keponakan saya yang jadi 'bintang' bersinar belakangan di keluarga besar ini dari hari ke hari makin imut. Sebagai tantenya yang lagi gatel terobsesi jadi fotografer Afifah jadi objek kesayangan saya. She's perfect. Cute, photogenic dan tidak banyak tingkah. Cukup berbaring dengan mainannya maka ia langsung jadi model paling ko-operatif yang pernah ada. HA HA HA. 

Tapi seiring dengan pertumbuhannya, Afifah tidak lagi hanya berbaring di tempat tidur dan matras. Sekarang ia bisa tengkurap dan berdiri sambil  dipapah. Riangnya bukan main kalau sudah diberdirikan oleh Bundanya. Langsung deh si baby mungil yang baru berusia 6 bulan ini menghentakkan kaki dan berancang-ancang melompat. Tapi berhubung masih 6 bulan yah sabar ya nak, cuman gitu - gitu aja deh dulu kamu. hehe.

Beberapa hari yang lalu saa mampir ke rumah kakak ipar saya. Adalah adek saya nan kalem, Merry, yang kangen berat dengan Afifah. Sepulang dari Padang, kota tempat ia melanjutkan studinya selepas SMA, Merry nekat berkendara dengan sepeda motor dengan saya diboncengannya, dari kota Batusangkar ke Bukittinggi, demi bertemu Afifah. 

Sesampainya di Bukittinggi, kami disambut Afifah yang tengah terlelap. Dia baru saja tertidur beberapa menit. "Sebentar lagi juga bangun kok, tidur siang bayi kan cuman 30 menit," kakak ipar saya menahan langkah kami  yang hendak mengganggu tidurnya.

Benar saja, tidak berapa lama Afifah terbangun. Tangisannya kecil dan halus. Tidak menggelegar seperti bayi kebanyakan. Butuh 15 menit agar ruh nya stabil dan mulai bisa diajak bermain. Tapi kali ini Afifah tidak berbaring, ia memiliki mainan baru. Sebuah kursi dengan pengaman bundar dan memiliki roda! Sebutan gampangnya kursi untuk belajar berjalan buat bayi.  

Kamera Aunty terpaksa keluar deh. 1, 2, 3, ...









Ahhh, Isn't she lovely?

Jumat, 20 September 2013

Cosplay session : AKB0048

 Pict Source http://nerdolife.blogspot.com

Saya kangen cosplay. Bukan untuk bercosplaynya ya, tapi bergabung dengan teman-teman dari komunitas Cosplayer  Medan di sebuah event. Menonton mereka beraksi di atas panggung dan mengabadikan aksi terbaik mereka. Kesibukan bekerja dan jadwal acara cosplay yang seringkali berbenturan dengan kegiatan lainnya seringkali membuat saya menggerutu karena melewatkan kesempatan untuk kongkow dengan teman sehobi. Saya mungkin sudah tidak aktif ber-cosplay lagi, tapi jauh di lubuk hati saya selalu exciting menyambut event berbau ke-Jepangan yang menyuguhkan cosplay sebagai salah satu acaranya.

Saya mengenal cosplay dari majalah Animonster edisi lama yang saya beli di kios koran zaman saya SMA di kota kelahiran saya. Berawal dari hobi baca komik, ketertarikan saya terhadap budaya pop Jepang merambah ke animasi, J-pop, Harajuku Style which is including Cosplay di dalamnya, dan sejarah dari negeri matahari terbit tersebut. Hal-hal yang tersebut jugalah yang membawa saya memilih kuliah di Departemen Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara. 

Sabtu, 14 September 2013

London ; A city, Rain and Love stories


Lucky I'm in Love with my best friend
Lucky to have been where i have been
Lucky to be comin' home again


What if, kamu jatuh cinta sama sahabat kamu, memendam perasaan itu bertahun-tahun lamanya, Takut akan merusak persahabatan sehingga kamu memilih diam, lalu pujaan hati kamu memutuskan untuk mengejar impiannya di negeri yang jaraknya tidak dekat, dan kamu akhirnya sampai di satu titik dimana kamu harus memutuskan menyampaikan (perasaan kamu) atau tidak sama sekali (Hatimu remuk dan persahabatan kalian tetap terjaga).

London, novel karya Windry Ramadhina ini bukan sebuah kisah cinta, tapi beberapa kisah cinta. Ada Gilang si tokoh utama yang terbang 21 jam lamanya untuk menemui pujaan hatinya, sahabat masa kecilnya Ning, yang mengejar mimpinya di negeri Ratu Elizabeth. Tanpa perencanaan. Hanya dorongan yang sangat kuat dan nasehat-nasehat dari sahabatnya yang menjadi bekal. Setelah melalui penerbangan dengan transit sekali di Hongkong, dimana ia bertemu seorang pria yang diberinya 'nama' V, Gilang membawa sejuta harapan di depan rumah Ning di Fitzrovia. Tapi Ning tidak ada disana. Ia pergi. Bukan Ning yang menerima kejutan dari Gilang. Adalah Gilang yang terkejut menemukan pujaan hatinya.

Rabu, 11 September 2013

1985 : the Breakfast Club

Pict source en.wikipedia.org

5 orang siswa dengan latar belakang dan karakter unik berkumpul dalam satu ruangan seharian di akhir pekan yang seharusnya mereka habiskan dengan bersenang-senang menjadi tema film yang dirilis di USA pada tahun 1985 ini. Film ini disebut sebagai salah satu film dengan tema high school dan coming of age terbaik yang pernah ada. Dan saya membuktikan sendiri bahwa film ini awesome!

Afifah in Frames II

 

Oke, postingan ini membuktikan bahwa euforia tante baru masih menyelimuti saya. Keponakan saya memang lagi lucu-lucunya untuk jadi objek afeksi dan fotografi. Bukan hanya saya yang doyan jepret-jepret bayi mungil ini, menurut pengakuan kakak ipar saya Baby Afifah juga jadi objek foto para handai taulannya yang pulang merantau dari tanah Jawa lebaran kemaren. 

Selasa, 10 September 2013

1987 : Dirty Dancing

pict source reviewbrisbane.com/

Now I've had the time of my life
No I never felt like this before
Yes I swear it's the truth
and I owe it all to you


Satu bait lirik tersebut lah yang mengawali ketertarikan saya untuk menonton sebuah dance flick legendaris 'Dirty Dancing'. Awalnya saya hanya iseng browsing dengan youtube menikmati video musik lawas yang mana mengisi masa kecil saya berkat kesukaan Apa dengan Bon Jovi, Deep Purple dan Scorpion. Larut dalam pencarian saya malah direkomendasikan link yang satu ini .

Rabu, 04 September 2013

Must Try if You're in Bukittinggi : The Great Wall of Koto Gadang


Bukittinggi selalu menjadi destinasi wisata favorit jika orang-orang berkunjung ke Sumatera Barat. Daerah ini menawarkan eksotisme alam sejalan dengan wisata belanja, kuliner dan sejarah. Wisatawan lokal mau pun manca negara banyak memilih Bukittingi sebagai perhentian atau tempat stay selama mereka menjelajah wilayah Sumatera Barat.

Jika saya berbicara mengenai Bukittinggi hal-hal yang terlontar dari mulut saya pasti makanannya yang enak, udaranya yang sejuk, berbelanja murah, dan betapa praktisnya berwisata di Kota ini. Nyaris semua objek wisatanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Dari pengalaman jalan kaki sana sini itulah kemudian tercetus di benak saya sebuah julukan untuk kota yang juga merupakan tanah kelahiran dan kampung halaman beberapa tokoh nasional Indonesia ini. Bukittinggi negeri seribu jenjang (biasanya orang Indonesia lebih sering menyebutnya 'tangga'). Yeah, up and down. Bukittingi sukses bikin kaki saya gempor menjelajah kota ini. Jenjang Gudang, Jenjang 40, jenjang-jenjang lainnya di sekitar pemukiman. Semuanya membuat perjalanan dengan alas kaki yang juga 'jenjang' menjadi 'berbahaya'.

Sabtu, 31 Agustus 2013

Afifah in Frames

Keponakan saya Afifah Annazla Arswend lagi lucu-lucunya. Setelah menunggu selama 4 bulan finally saya bisa bertatapan langsung dengannya. Kepulangan saya saat lebaran menjadi momen pertemuan mengharu biru dan unyu-unyu gimanaaaa gitu.

Saya berkunjung ke rumah kakak ipar saya di lereng gunung Marapi, Jorong Koto Pisang Nagari Pariangan. Menuju ke lokasi ini butuh perjuangan ekstra mengingat jalan mendaki dan menukik curam dimana-mana. Tapi Alhamdulillah walau kampung terpencil sekalipun jalannya sudah mulus di aspal dan dibeton. 

Afifah baru saja dibawa mandi ke sumber mata air yang dinginnya luar biasa oleh sang nenek. Berbalut selimut hangat ia setengah terlelap setelah ritual mandi. "Lagi tidur Afifahnya Ante, tadi dia nggak ada nangis lho mandi di pincuran -sumber mata air-" demikian sang nenek bercerita dengan riang menyambut kedatangan saya. Afifah menggeliat sebentar di pelukan hangat sang nenek. Wajah mungilnya sedikit merona. Bibirnya kecil merah, pipinya tembem dan rambutnya lebat. Sungguh sangat beda dengan foto-foto yang dikirim oleh kakak ipar saya. Afifah terlihat jauh lebih mungil jika dilihat langsung. "Banyak yang mikir Afifah sudah gede lho kak," cerita kakak ipar saya." Mungkin karena rambutnya panjang kali ya kak, dia juga lincah dan senang difoto hehe"


See It for the First Time : Pacu Jawi !

Pacu jawi (pacu means race and jawi means cow in Bahasa) dapat dibilang sebagai sebuah bentuk permainan tradisional pemuda Minang Kabau. Jika anak-anak memainkan permainan yang sederhana dan kecil dari segi ukuran, maka tidak begitu dengan orang dewasa, they play with big stuffs haha. Mengapa pacu jawi disebut permainan, saya duga sih karena kegiatan ini lebih banyak unsur entertainnya dari pada work  out nya. Menurut sejarah yang dituturkan dari mulut ke  mulut dan dari berbagai sumber yang saya tanyai selama menyaksikan event ini, pacu jawi sudah dilakukan dari beratus tahun yang lalu. Kegiatan ini seperti halnya sejarah tari piriang (tari  piring) adalah kreatifitas yang muncul  setelah panen. 

Sawah yang telah selesai dipanen akan dialiri air agar sedia untuk ditanam lagi. Selagi menunggu tanah becek dan siap ditanami para pemuda akan berlomba memacu sapi mereka. Lama kelamaan permainan ini berkembang dan melibatkan berbagai pihak. Jika awalnya hanya peuda satu nagari maka pemuda dari nagari lain akan mengikuti dan berkembang menjadi semacam kompetisi. 

Jumat, 30 Agustus 2013

Good Bye Mak Uwo...

Saya memanggilnya Mak Uwo, sebagian besar sepupu saya memanggilnya Mama Nit. Nama  aslinya Nuraini. Entah mengapa panggilannya berbeda dengan nama aslinya.

Beliau adalah saudari bapak saya yang paling tua. Banyak yang bilang saya memiliki banyak kesamaan dengan beliau. selain sama-sama anak perempuan tertua dalam keluarga Apa saya bilang saya dan Mak Uwo sama-sama 'lasak' -dalam bahasa Minang berarti tidak bisa diam- dan panjang akal alias kreatif. 

Mak Uwo memang tidak bisa diam. Ia tidak bisa tahan duduk manis di rumah tanpa melakukan aktifitas berarti.  Mulai dari memasak, menjahit, membuat kerajinan tangan yang unik dan cantik sampai arisan dan reunian. Semua Mak Uwo yang paling rajin mengorganisir. Ama belajar banyak dari Mak Uwo berbagai maakan , kue arai pinang serundeng, kerupuk kuah dan lalapan sambal ikan asin kesukaan saya.


Jumat, 16 Agustus 2013

A ( Lil Bit) Creepy Adventure in Mbah Suro Tunnel

Melanjutkan postingan sebelumnya mengenai an enchanted afternon i spent in Sawah Lunto, kali ini saya ingin berbagi mengenai sebuah kunjungan singkat ke saksi pilu sejarah 'perbudakan' manusia yang pernah terjadi di Sawah Lunto. Terowongan Mbah Suro. Begitulah objek wisata sejarah ini disebut, dan memang demikian adanya, masyarakat menamainya sesuai dengan nama mandor asal tanah Jawa yang pernah eksis di masanya mengawasi pekerja tambang.

Terowongan atau Lubang Mbah Suro ini pertama kali dibangun pada tahun 1898 oleh Belanda dengan memanfaatkan tenaga para narapidana yang dibawa dari berbagai daerah di Indonesia (kebanyakan dari Jawa). Mereka dipekerjakan siang dan malam dengan kaki dan tangan dirantai. Identitas mereka bukan nama, melainkan nomor. Pada akhirnya mereka dikenal sebagai 'manusia rantai' korban kejamnya kolonialisme Belanda di Indonesia. 

Kamis, 15 Agustus 2013

An Afternoon in Sawah Lunto

Sawah Lunto adalah sebuah kota yang pernah terkenal akan kekayaan tambang batu baranya, dan sekarang pun kota tua ini masih diingat akan kejayaannya di masa lampau. Adalah pemerintah kolonial Belanda yang pertama kali mengeksplorasi kekayaan tambang di Kota seluas 27,345 Ha ini dengan dibangunnya berbagai fasilitas tambang mulai dari tahun 1888.

Sebagai sebuah kota, Sawah Lunto sudah melewati berbagai masa turun naik dalam kehidupan sosial dan perekonomiannya. Sejarah mencatat dibukanya pertambangan batu bara di Sawah Lunto juga membawa sejarah kelam perbudakan manusia. Manusia Rantai. Begitulah para pekerja paksa tambang batu bara bawah tanah itu disebut. Mereka adalah para pribumi yang dipekerjakan siang dan malam untuk mengeruk batu bara di bawah tanah Sawah Lunto. Kedua kaki mereka dirantai agar tidak dapat melarikan diri dan dapat dengan mudah dikontrol oleh para mandor. I'll tell you more stories after i finish this post about the city above the coal.

Keputusan untuk menjelajah Sawah Lunto sebenarnya agak dadakan karena saya dan kawan-kawan lebih ingin menjelajah pantai-pantai di wilayah Pesisir Selatan yang belum pernah saya kunjungi sama sekali. Namun berhubung masih dalam situasi arus balik Lebaran 2013 kami mengurungkan niat kami tersebut karena takut akan berakhir terjebak dalam kemacetan.

Selasa, 13 Agustus 2013

Night Walker at Batusangkar City


Momen mudik lebaran kali ini saya membawa 3 orang turis dari Sumatera Utara. Adalah My boss from TROTOA Mr Berry G, Mr Nababan dan Miss Siallagan. Berhubung lebaran di kampung halaman saya cukup sepi dan tidak banyak aktifitas berarti saya menyempatkan diri untuk menemani mereka menikmati suasana kampung halaman saya bernama Kota Batusangkar yang sering disebut Kota Budaya. 


Kami berangkat dari Medan dengan penerbangan pukul 16.00 dengan armada Sriwijaya Air. For the first time i experienced Kuala Namu International Airport. Pukul 17.10 WIB kami touch down di Bandara Internasional Minangkabau. Dengan menggunakan jasa Travel kami melanjutkan perjalanan lebih kurang 3 jam menuju Batusangkar, kota kelahiran saya.

Best Spot To Shoot in West Sumatera (So Far..) Pantai Tiram, Pariaman

Menunggu jadwal check in di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) yang masih beberapa jam lagi? Atau terlanjur berangkat cepat untuk mengantisipasi macet tapi rupanya jalanan masih sepi? Dari pada stuck bengong di bandara dan bolak balik makan di KFC mending mampir ke Pantai Tiram, Pariaman yang hanya 15 menit dari lokasi bandara. 

Adalah Bapak saya, biasa saya panggil Apa, yang mengenalkan saya dengan pantai ini. Berawal dari sebuah keputusasaan saat saya berniat mengantar 3 orang kawan yang hendak berangkat ke Medan dengan penerbangan pukul 20.20 WIB dan tidak berhasil mendapatkan bus maupun travel hingga pukul 14.00 WIB. Apa berusaha mencari pinjaman mobil dari kantornya tapi sayangnya tidak ada mobil kantor yang nganggur. Tapi Alhamdulillah Apa mendapat bantuan dari rekan kantornya yang baik hati yang bersedia meminjamkan mobil dinasnya dengan sukarela. 

Jadi lah kami diantar Apa menuju BIM. Jalanan Batusangkar-Padang Panjang-BIM cukup padat H+3 Lebaran. Khususnya di daerah Silaiang dan Lembah Anai. Namun lepas dari sana walau padat kami masih bisa menerobos dengan kecepatan sedang.


Sabtu, 13 Juli 2013

DRAVIN + CELINE COMPLETE PHOTO ALBUM

These are more photos of our adorable twin client, Dravi And Celine


























MORO MORO TOBA !

Moro Moro Toba is my new project with 3 of my friends and 2 investor. We try to combine fashion, culture ad tourism in a form of bohemian Toba style clothing. 

It was actually started 3 years ago when i met Eka Rina and found that we have so much in common. I havent found any of my friends whom very passionate about fashion. Later we made lot of project which ended as a plan only or just stopped because we dont know how to continue it. And then we met Acha, a sister of our friend who was a fashion design student. But it also didnt run well with her.

2 years after, We Met Rini a girl  i can call a fashionista. In a Photo Studio named A 1 we began our journey of fashion from Medan to Tuk Tuk, Samosir Island. A simple plan turned into complicated issue as we continue our dream of making our clothing line with bohemian Toba  spirit.

A lot things happened during our process in making our dreams come true. But finally we made it step  by step. And then, Mr Berry G join us as graphic designer. He made us stronger and better. And also our dearest friend Miss Indah Pasaribu and Miss Friska Sagala helped us a lot by investing some  money :).

For introduction before  our main product's released we have tees collection for you, enjoy our man tees collection through these pictures, taken by Mr BerryG  :)





Rabu, 03 Juli 2013

ARDI + FEBRI : To Wherever You Are

Sesi pemotretan TROTOA yang satu ini saya nggak terlibat sama sekali.  Sedih rasanya melepas Mr Boss Berry G dengan empuan lain (baca : Make Up Artist cewek kekekeke) sementara saya harus masuk kantor di hari Sabtu. 

Ardi adalah sahabat baik Mr Boss semenjak hidup di daerah terpencil *LoL* dan menurut Mr boss Berry G lagi, bahkan sebelum menemukan tambatan hatinya ia sudah membooking Mr Boss buat menjadi fotografer untuk pre wedding dan wedding day nya.

Sesi Adri dan Febri di ekseskusi di Berastagi dan Gunung Sibayak. Daerah yang paling terkenal seantero Medan dan mungkin se Indonesia karena jeruk dan markisa dan satu lagi karena cuacanya yang sejuk.  Check out these photos guys, Dont forget to LIKE our Page on Facebook 'Trotoa Photography' :)

  

Masih ada satu sesi lagi yang belum di publish, sesi yang menurut saya segar dan romantic karena merupakan candid pasangan ini ketika mereka menikmati waktu sight seeing di Pasar Buah dan Bunga Berastagi. We'll share it soon =)







Sabtu, 22 Juni 2013

Aji + Elly : Love Continues

As i promised before, these are more photos of Aji + Elly our funny cute couple... As usual all are taken by Mr Berry G, TROTOA's Photographer



 


Origami Love : Holan & Erika Pre-Wedding

This is the first session of Holan And Erika Prewedding. Konsep ini adalah sesi ke-2 dari yang kami rencanakan. Hanya saja konsep pertama agak sulit dilakukan di saat matahari sudah cukup tinggi. Pastinya klien kami tidak akan nyaman di potret di bawah guyuran panas matahari. Agar nyaman karena ini bisa dibilang sesi pemanasan kami menuju konsep back-up yang ke-2 dimana mereka berdua sedang  piknik di taman dan beajar membuat origami bangau. Here are some photos taken by TROTOA photographer's , Mr Berry G .


 
Location? We love University of North Sumatera very much. Lots of spot to be taken :D