Minggu, 22 Januari 2017

Ke Yatai Ramen Lagi



Seseuai judulnya, saya dan adik saya akhirnya ke Yatai lagi. Yatai Ramen, kedai ramen yang ada dipinggir jalan Garegeh, Bukittinggi. Kalau kita datang dari arah Baso atau Payakumbuh, kedai ramen ini ada disebelah kiri setelah hotel Nikita.


Kami merencanakan dengan sangat mendetail rencana kunjungan ke Bukittinggi hari itu, 19 Januari 2017. Berhubung saya harus mengajar les privat ke rumah salah seorang siswa, saya dan adik sudah harus kembali ke Batusangkar sebelum pukul lima sore mengingat adik juga memiliki jadwal kondangan ke rumah salah satu kawan SMA-nya. Jadilah kami berangkat dari rumah pukul 08.15 WIB untuk kemudian singgah terlebih dahulu di rumah pohon Keputusan, Tabek Patah. Cerita kunjungan singkat kami boleh dicek di postingan sebelumnya ya. Selesai berfoto-foto hingga bosan, saya dan adik langsung cabut menuju Bukittinggi setelah sebelumnya mampir untuk membeli cemilan kesukaan sepanjang jalan Batusangkar - Bukittingi, Pisang Sale Pusako Minang. Believe it or not, kami bisa ngemil sebungkus pisang sale sepanjang sejam perjalanan berikutnya. Baik yang memegang kemudi dan yang duduk manis dibelakangnya, hahaha.

Setelah menuntaskan misi utama berbelanja beberapa frame di toko grosiran di Aur Kuning, kami langsung mengunjungi Afifah dan Yung, dua keponakan lucu yang sering menjadi alasan kami untuk sering-sering berkunjung ke kota wisata ini. Sesuai rencana semula, kami tidak bisa berlama-lama, saat Afifah dan Yung akan tidur siang kami memutuskan untuk segera pulang ke Batusangkar. Tapi tentunya kami mampir dulu ke Yatai Ramen seperti yang sudah kami rencanakan sebelumnya.

Kedai ini tidak banyak berubah, masih merah menyala. Bedanya, kami tidak lagi disambut waiter berompi hitam, berkaca mata dan bermain peran butler. Kami disambut oleh dua orang waitress manis berseragam serba hitam dan ber-eyehadow glitter. Sambutannya masih sama, Irrashaimase

"Yah, waiter kemarin sudah nggak ada lagi," si adik menarik napas kecewa. Sama, saya juga. Sesaat kemudian kami melupakan si waiter yang lama karena penggantinya juga sama. Penuh semangat dan berinisiatif. Untuk menghemat waktu kami terpaksa langsung ke inti permasalahan, "karai ramen biasa satu dan Tokyou Dome Steak satu dan minumnya air mineral saja dua." Sebelum sang waitress menawarkan berbagai topping dan tambahan lainnya kami langsung memotong, "itu saja." She was stunned, i know i was maybe a little bit rude, But we were in hurry. Oh ya, ia sempat  menawarkan sebuah menu baru yang saya lupa apa. Maklum kami benar-benar terburu-buru. Tapi lain kali kami pasti akan kembali untuk mencicipi menu baru tersebut dan yakimeshinya.

Dan, seperti sebelumnya tidak butuh waktu lama. Ramen kami muncul dan tidak lama kemudian Tokyou Dome steak juga menyusul disajikan diatas hotplate. Asapnya mengepul dan menebar aroma yang sedap. Saya sebenarnya penasaran ingin bertanya mengapa steaknya dinamakan Tokyou Dome, nama stadion dengan kapasitas terbesar yang ada di Jepang sana. Setelah steaknya terhidang, barulah saya paham. Mungkin karena ukuran steak yang besar dan mendominasi 2/3 hotplate.





Seperti yang terlihat, steak ayam yang dibanderol dengan harga Rp 40.000 ini cukup besar porsinya dan tentunya dilengkapi dengan kentang goreng dan sayur wotel dan buncis. Saosnya sendiri asam, manis pedas. Mirip dengan rasa kaldu ramennya dan juga ada jamurnya. Sekilas rasanya mirip saus asam manis pedas yang sering dibikin ibu-ibu Indonesia untuk menyirami Gurame goreng mereka, tapi berbeda. Ya, tentu saja berbeda. Tapi agak mirip memang.

Steaknya enak, dagingnya tebal dan cukup gurih. Saosnya juga nggak ada habisnya, setiap potongan kecil steak saya bisa dicelup ke dalam saosnya yang gurih tanpa takut kehabisan. Sama seperti porsi ramennya, porsi ini memang untuk orang-orang yang sangat lapar dan terbiasa makan dalam porsi besar.

Oh ya, Karai Ramennya seperti biasa enak. Kali ini saya dan adik hanya memesan karai ramen biasa dengan sebutir telur rebus utuh, nggak kayak biasanya, dibelah dua dulu atau cuman dikasih separohnya. Dan harganya hanya Rp 16000.



Dan akhir kata, Gochisousamadeshita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar