Saya doyan makan.
Bukan ngemil lho. Makan berat dengan porsi mengisi perut hingga kenyang, bukan
sekedar pemenuh hasrat sweet tooth atau lapar mata saat lewat depan warung. Tidak
heran saya suka mencoba-coba makanan di kafe-kafe yang baru buka, warung tenda
bercirikan unik , atau gerobak-gerobak makanan yang berseliweran di depan
rumah. Saat masih ada eks house mate bernama Indah, saya lumanyun rajin
menjalankan misi icip-mengicip cafe or resto baru (khususnya yang harganya
terlihat wajar untuk kantong mahasiswi). Setelah Indah pergi (pindah
maksudnya...) saya sudah sangat jarang berpetualang mengitari jagad kuliner
Medan.
Sebuah undangan
yang menggiurkan datang di saat yang errrr kurang tepat. Bertepatan dengan
janji untuk pulang kampung melepas kangen ortu di Ranah Minang sana, undangan
untuk icip-icip menu baru di restoran Bentang at Santika dyandra Hotel &
Convention juga menuntut untuk diperhatikan. Tidak mau membuang kesempatan
langka, saya menyiasati bagaimanapun caranya saya sudah harus berada di Medan
pada 7 November 2012. Thanks God rencana saya berjalan sukses (Walau sukses
mengikis keuangan bulan ini).
And Here We go...
Saya menuju
Santika dyandra bersama sesama tamu undangan dari Blogger Medan Community (BMC – Thx so much for this oppurtunity ),
Ekarina. Walau hujan menghadang, syukurlah perjalanan kali ini tidak melibatkan
macet sehingga walau sebenarnya kami sudah sedikit terlambat dari waktu
dijanjikan kami tidak terlalu terlambat untuk bersama tamu undangan lain
menunggu aneka hidangan eksotis untuk touch
down pertama kali di meja.
Disambut senyum
ramah para waiter dan waitress Restoran dan Gledy Simandjuntak, Public relation Manager Santika dyandra, saya dan Ekarina memasuki restoran tanpa
kesulitan berarti hehe. Di dalam
restoran telah menunggu rekan-rekan dari media cetak dan elektronik lainnya. Kami
duduk bersama di satu meja. Sementara menu yang ditunggu-tunggu masih dalam
perjalanan kami berbincang-bincang dengan PR Manager Santika dyandra mengenai
kejutan di program food testing with
media bulan November ini.
“Untuk bulan
November ini Restoran Bentang menyajikan hidangan oriental, “ ujarnya sambil
membagikan press release acara hari itu. “Seperti yang kita tahu, Medan adalah
salah satu kota di Indonesia yang banyak dihuni oleh masyarakat keturunan Tiong
Hoa. Jadi kita melihat adanya celah disini untuk lebih mengembangkan pasar.
Jika tidak ada halangan, kita juga akan segera me-launching Chinesse Kitchen yang secara khusus menghidangkan hidangan
khas Tiong Hoa secara maksimal hingga
2500 porsi.”
Tidak lama,
hidangan per hidangan dengan aroma
memikat segera memenuhi berbagai indera kami. Deretan piring putih aneka ukuran
memenuhi meja. Semangkuk besar sup dengan asap masih mengepul, Ayam goreng
kecokelatan, Ikan goreng dengan saus
yang menggoda untuk segera di colek , dan aneka salad serta acar segar.
Begitu semua hidangan tersaji, kami dan awak media lainnya segera antri dengan tertib
untuk memotret hidangan tersebut dengan angle terbaiknya. Kami harus menahan
godaan untuk mencomot hidangan tersebut dengan chopstick yang disediakan, tidak
mungkin foto-foto dokumentasi nanti adalah berupa piring yang bersih tandas
kan?
Hidangan yang
kami cicipi di awal sekali adalah aneka lauk pauk yang terdiri dari Ayam goreng
kanton yang yummy dan gurih, udang goreng saus manis dengan daun kari , ikan
goreng saos asam manis dan ayam dengan pasta kacang...
Ayam Goreng
Kanton mengingatkan saya dengan food display restoran chinesse food, baik itu
di Medan mau pun di film-film. Cokelat, matang dan menggiurkan. Dari mata jatuh
ke hati, tapi harus melalui lidah dahulu tentunya. Tanpa ragu saya mencomot
sepotong ayam goreng itu walau pegangan sumpit saya goyah. Empuk dan so easy to
chew. Nyam nyam.
Selanjutnya
adalah Udang Goreng Saos Manis dengan Daun Kari. Saya menyukai species cumi dan
udang kalau sudah di atas piring. Udang ini sudah menjadi incaran saya sejak
awal tapi saya harus bersabar berhubung rekan media lain masih menguasainya.
Agak terasa kasar di lidah. Tapi Udangnya sangat gurih dengan saos yang yummy
dan selipan rasa pedas dari cabe rawit utuh dan daun kari.
Ikan goreng
dengan saos asam manis mungkin nama yang sangat biasa untuk hidangan berikutnya
yang saya coba. Tapi ini adalah hidangan paling saya suka so far. Begitu
singgah dalam mulut, daging ikan langsung terasa lumer di dalam mulut. Rasanya
saya bisa makan banyak tanpa bosan dan eneg.
Ayam dengan pasta
kacang adalah kombinasi rasa unik yang belum pernah saya rasakan sebelumnya.
Rasanya unik. Pertama singgah di mulut saya merasakan pasta kacang, lalu
berganti dengan potongan tipis daging ayam gurih dan cinnamon! Rasanya segar
dan beraroma.
Setelah mengkonsumsi lauk pauk lezat ini kami beralih ke sayur mayur. Ada dua salad segar yang menemani santap sore kami, Mango Salad with noodle dan Salad Jamur dan taoge. Mango Salad with noodle adalah favorit saya berikutnya! Rasanya sangat segar. Mangga yang digunakan dalam salad ini adalah mangga yang masih muda. Tidak heran dong, rasa asam segarnya membuat ketagihan dan rasanya menjadi benar-benar berbeda dengan hidangan-hidangan sebelumnya..
Dan ini adalah Salad Jamur dengan Taoge. Bagi penyuka cinnamon ini recomended!
Hidangan sayur mayur berikut namanya cukup membuat penasaran, Pocay with century egg. Sayuran yang sekilas terlihat seperti sawi manis itu dimasak dengan campuran telur asin, telur ayam, dan century egg yang menjadi primadona. Century egg memiliki tampilan seperti jelly, namun lebih padat.
Uppss, ada yang ketinggalan dibahas, Sechuan Soup! Sebenarnya inilah hidangan yang pertama saya cicipi tapi belakangan di foto. Semangkuk kecil cukup bikin kenyang! Saya sedikit kesulitan mendeskripsikan rasanya, yang jelas ada jamur di dalamnya. Rasanya enak, tapi saya tidak menghabiskannya karena takut kekenyangan, yang belakangan saya sesali T_T. Sangat!
Satu hal yang membuat saya penasaran adalah pemahaman saya mengenai hidangan oriental adalah rasa bawang putih yang kentara! Maaf saja ya kalau pengalaman saya menikmati hidangan oriental terbatas pada ifu mie, kwe tiaw dan cap cay. Hidangan oriental yanng saya nikmati di restoran Bentang justru sangat minim aroma dan rasa yang menyengat. Ketika menanyakan hal tersebut, chef Angga yang menemani kami menikmati kuliner hari ini menjelaskan, " Semua hidangan ini dimasak dengan adanya pengawasan chef spesialis masakan oriental. Setiap masakan rasanya dibuat tidak over flavoured karena kebiasaan chinesse people untuk menikmati setiap hidangan one by one." Chef Angga juga menerangkan bahwa jika setiap masakan over flavoured tentunya kita tidak akan bisa menikmati aneka hidangan yang tersaji pada kesempatan yang sama.
Setelah menuntaskan hidangan-hidangan 'berat' di atas, tiba saatnya kami menyantap hidangan penutup. Adalah Es Shanghai dan Mandarin puding yang menuntaskan misi kami hari itu.
Es Shanghai adalah es tradisional China. Terdiri dari es serut, cendol merah dan hijau, rumput laut, jagung manis dan ciri khas oriental yang terletak pada penggunaan jamur putih dan kacang merah. Chef Angga mendemonstrasikan secara langsung kepada kami proses pembuatannya.
Soal cita rasa, es shanghai ini mengingatkan saya akan jajanan favorit berbuka puasa, es cendol, es tebak atau pun es teler. Tapi tentunya tanpa pemanis yang berlebihan dan bahan pewarna tambahan. Rasanya pas dengan manis yang tidak berlebihan.
Bintang utama pada sesi kali ini adalah Mandarin Puding kreasi Chef Angga.
Dari penampilannya saja puding ini sudah sangat menggugah selera. Ekspektasi saya dan rekan-rekan lain tidak berlebihan rupanya. Penampilannya tidak bohong, rasanya ciamik! Manis dan segarnya mandarin orange berpadu dengan creamy puding. Puding yang memiliki komposisi mandarin orange, almond, lemon syroup dan pasta kulit jeruk ini menutup sesi makan sore kami dengan indah. Sebuah hidangan penutup yang fantastis!Rasanya ingin kembali dan makan dengan lengkap dan benar.
Semua hidangan di atas tersedia di Restoran Benteng at Santika dyandra Hotel & Convention setiap Kamis dan Jumat malam dengan tajuk November Oriental Buffet Dinner. Dengan Rp 110.000 ++/pax rasanya tidak rugi jika kita akan mengalami pengalaman kuliner oriental yang beraneka ragam dan memuaskan.
Saat saya pikir ini adalah hidangan terakhir dari oriental experience saya, ternyata saya salah! Berikutnya muncul aneka minuman dari barista kebanggaan Santika dyandra. Sayangnya saya harus sedikit menunda membahas minuman-minuman tersebut. next post akan sangat membakar dahaga anda! =)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar