Hari ini paket yang saya tunggu-tunggu akhirnya sampai juga!
Sebuah dus yang sudah dibuka emak saya duluan karena penasaran dengan kopi yang saya pesan jauh-jauh ke Medan tergeletak begitu saja di atas meja makan. Bagian kanannya koyak, dibuka si emak. Tapi tidak ada kopi di dalamnya. "Mak, kopinya mana?" saya heboh membuka lemari dan memeriksa setiap laci. "Kok nggak ada di mana-mana?"
"Di kamar tengok, " sahut si emak dari ruang tamu. Dan yah, akhirnya saya menemukan kopi y6ang saya cari di kamar si Emak. Entah mengapa begitu dibuka paketnya, 4 kemasan kopi itu langsung disimpan di dalam kamarnya.
4 kemasan kopi itu adalah kopi Robusta Sidikalang, Kopi Arabika Gayo dan Kopi Arabika Mandheling. Saya sudah pernah cerita belum kalau saya bukan penikmat kopi? Saya adalah orang yang doyan nongkrong di coffee shop tapi selalu memesan teh. Tapi itu dulu. Setelah mulai bekerja di bidang formal (baca: jam kerja 9 -5), saya jadi peminum kopi rutin. Nggak tahu kenapa, saya juga heran. Tapi level kegemaran saya dengan kopi masih level awam yang sekedar butuh injeksi kafein. Sumpah saya nggak ngerti teknik nyeduh kopi macam French Press, Aero Press, Moka pot de le le. Pengetahuan saya hanya sekedar membaca. Membaca blog penikmat kopi asal Medan, kopibrik.com .
Menyeduh kopi bagi saya sederhana saja. Air panas rebusan kompor, bukan dispenser yaaa, kopi (ditakar dengan sendok teh) dan sedikit gula. Udah gitu aja. Namanya kopi tubruk. Cara menyeduh kopi rumah tangga tradisional Indonesia. Dulu sempat pengen beli mesin espresso dengan bapak. Browsing di lazada nyari yang terjangkau. Ketemu sih yang ditaksir, hanya saja tertunda melulu. Barusan baru saya ingat lagi. Mencium aroma kopi dari kemasannya, saya terpancing lagi buat browsing coffe machine. Dapat linknya dari kopibrik. Tapi nabung dulu, harganya nyaris menghabiskan gaji saya sebulan. Tapi saya rasa akan sepadan dengan kenikmatan yang kami dapat saat menikmati kopi bersama bersama Bapak dan adek bungsu yang juga menyukai kopi.
Okeh, saya akan tidur, menunggu pagi datang. Biar segera bisa menyeduh kopi saya. Hmm, cobain yang mana dulu ya? mandheling apa gayo? Oya btw, gambar diatas saya bikin setelah menghirup dalam-dalam aroma kopi Arabika Mandheling. Ahhhhhh, sungguh nikmatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar