Seorang teman teman masa SMA menulis status "Disaat satu persatu teman mengirimkan wedding invitation, menimbulkan sebuah pertanyaan besar, giliran saya kapan ?? :D " Wow, Di usia yang menginjak nyaris seperempat abad ini para sahabat perempuan saya sudah mulai memikirkan masalah berumah tangga. Kalau saya? -____-"
errr...
Menikah? Berumah tangga? Settle down?
Jauhhhhhh. Masih sangat jauh permasalahan itu terlintas di kepala saya. Pernah orang tua saya, dalam kasus ini Ibu saya bertanya perihal jodoh saya,
Ibu : Siapa pacarmu sekarang? Kalau udah ada ya dikenalin lah... jangan disembunyikan.
Saya: Nggak, nggak ada kok. Jadi nggak ada yang musti dikenalin dan disembunyiin
Ibu : Perempuan tu bagusnya menikah di usia 25 lho...
Saya: Saya nggak pande pacaran Bu, jadi nanti umur 28 ibuk cariin aja pria tampan nan mapan yang bersedia dinikahkan dengan saya..
Menurut hasil sensus penduduk tahun 2010, 50% penduduk Indonesia berjenis kelamin perempuan menikah di Usia di bawah 19 tahun. Sangat muda memang. Rata-rata pernikahan dini ini terjadi di daerah-daerah pedesaan namun di daerah perkotaan juga banyak terjadi pernikahan dini, khususnya di kalangan masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah. Selain fakta mengejutkan di atas, ada hal lain yang juga cukup mengejutkan bahwa menikah di usia di atas 30 tahun tidak lagi menjadi hal yang tabu bin memalukan. Rata-rata perempuan yang menikah di atas usia 30 tahun adalah perempuan yang memiliki karir. Tipikal perempuan karir ini memiliki riwayat pendidikan yang bagus dan memiliki pandangan yang lebih logis atau kalau nggak terlalu 'kritis' terhadap lembaga pernikahan.
Saya masuk golongan mana?
Belum tau ding,
Pernikahan bukanlah hal yang saya prioritaskan di usia 24 tahun. Entah kalo saya sudah berusia 39 tahun, hopeless takut akan kesendirian di hari tua, saya akan turun ke jalan dan menikahi pria mana pun yang bersedia. Hahaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar