Sabtu, 13 Oktober 2012
Ninja Girl
Saya pengen jadi ninja saja. Terlahir disebuah kampung yang turun temurun menggeluti profesi yang sama dan melestarikannya sampe anak cucu cicit dan seterusnya. Menjaga citra majikan dan abdi yang setia. Plus mewarisi bakat menjadi mata-mata.
Kalau menjadi ninja, saya akan berada di dunia yang didominasi oleh pria gagah perkasa. Pandai melempar shuriken dan bisa menyamarkan diri di dinding batu bata. Dengan begitu saya tinggal minta tolong ini itu dan bermanis ucapan dan senyum untuk meminta sesuatu. Tapi saya akan menjadi ninja yang baik saat berdinas. Walau sesekali akan memanfaatkan jurus femme fatale, saya nggak akan main api. Saya tetap harus menjaga diri agar menjadi ninja profesional, terutama agar kaum ninja perempuan tidak dilecehkan. Hmph, emang situ pikir kita cewek apaan?
karena di luar rumah petir menyambar-nyambar, saya berhenti ngayalin jadi ninja deh...
sebaiknya koneksi internet saya putuskan dan tidur sore di peraduan. Nunggu panggilan wawancara kerja datang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Destinasi pertama saya begitu melewati gerbang masuk Sawahlunto adalah makam salah satu Pahlawan Nasional Indonesia, Prof. Mr. Mohammad...
-
Gerbang masuk Rumah Pohon Literasi yang berada di kaki Bukit Bungsu, Nagari Pagaruyung Berwisata ke Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tan...
-
One day trip kami pada 30 Juli silam kembali berlanjut. Dari padang rumput luas tempat sapi-sapi unggul diternakkan, kami meneruskan pe...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar