Sabtu, 05 Januari 2013

1986: YOUNGBLOOD

movie poster yang menampilkan dua aktor utamanya, Rob Lowe dan Patrick Swayze. Pict source allmovie.com

Coming of age adalah salah satu genre dalam karya sastra dan movie yang berarti tema mengenai transisi dari anak-anak ke dewasa. Genre ini banyak ditemukan di berbagai novel dan movie popular. Tidak pernah lekang dimakan waktu, karena tema seperti ini bahkan secara tidak sadar banyak dijadikan pondasi cerita oleh penulis muda. Masa transisi dari seorang anak-anak menjadi seorang dewasa tentunya menimbulkan berbagai problematika. Tidak ketinggalan intrik-intrik yang melingkupi lingkungan pergaulan dengan sahabat, kekasih dan keluarga.

Youngblood adalah film dengan tema sport and coming of age yang dirilis di tahun 1986. Tahun dimana saya saja belum lahir. Tapi sebagai generasi 80-an saya merasa terhubung karena musisi favorit saya waktu SMP adalah Bon Jovi dan lagu-lagu Bon Jovi yang saya suka rata-rata dirilis di tahun 1980-an. Oh ya, album yang membuat nama Bon Jovi melambung di seluruh dunia juga dirilis tahun 1986, Slippery When Wet. Ok, kembali ke Youngblood.

Dalam beberapa bulan belakangan saya sedikit katakanlah terobsesi dengan film jadul. Saya mencoba membeli DVD bajakan (yaaa, saya tau itu salah haha) Ghost yang fenomenal tapi gagal bermain di DVD player laptop sahabat yang saya pinjam. Kali berikut saya membeli Breakfast at Tiffany dan juga gagal beroperasi. Saya juga tergila-gila pada lagu yang mengiringi dance Patrick Swayze dengan Jennifer Grey dalam film Dirty Dancing. Sampai sekarang that song sticks to my eternal playlist just like Across the Universe. Banyak daftar film jadul yang ingin saya tonton, tapi benar-benar sukar menemukan akses menonton murah meriah Risky Business, Flashdance, etc
Liburan tahun baru di kampung halaman adalah liburan dalam arti sebenarnya. Benar-benar meliburkan diri dari aktivitas manusia beradab. Makan sesuka hati, bangun tidur tidak pernah pagi, tidur selalu lewat pukul 00.00 WIB dini hari dan kerjaan paling saya sukai adalah nonton TV. Fasilitas bermalas-malasan di rumah sangat lengkap. Akses internet gratis 24 jam dan TV berlangganan, walau bukan paket premium. Di sela-sela ke-lenjean saya sehabis pulang menghadiri resepsi pernikahan seorang kawan SMP saya tidak sengaja memencet channel MGM. Saluran MGM adalah saluran milik rumah produksi legendaris yang Metro Goldwyn Meyer. Dan saluran ini all the time memutar film-film jadul keluaran studio ini. Kebanyakan adalah film-film tahun 80-an. Dan saya beruntung menemukan film yang cukup meanrik karena ada Patrick Swayze di dalamnya, YOUNGBLOOD
Official poster. Khas tahun 80-an. Mengingatkan saya akan ilustrasi cerpen di majalah Anita dan Aneka Yess tahun 90-an. Pictsource http://movieart.net/

Kisah di film ini klise dan yeah plot pasaran. Banyak beredar di mana-mana. Kisah masa muda yang berapi-api dan pencarian jati diri dibalut dengan olah raga hockey yang full kekerasan. Judul film ini, Youngblood, diambil dari nama karakter utama Dean Youngblood. Film ini mengikuti perjalanan Youngblood meninggalkan tanah pertanian keluarganya untuk mengejar mimpinya menjadi pemain hockey profesional. Ia kemudian bergabung dengan Hamilton Mustangs setelah lolos try out. 

Menjadi seorang pemain hockey pro di usia muda, 17 tahun, adalah tantangan terbesar bagi Youngblood. Ia kerap menjadi korban lelucon teman satu tim dan tindak kekerasan di lapangan.Upayanya untuk bertahan di dalam tim dan berusaha mendapat posisi di tiap game bisa dibilang cukup alot. Walau dinilai gesit dan cakap, tapi ia lemah dalam hal pertahanan fisik. Hockey bukan olahraga gentlemen dimana para pemain saling menghormati dan bericara sopan. Yang ada hanya saling sikut, saling menjatuhkan dan bagaimana caranya agar lawan cidera dan dikeluarkan dari lapangan, kalau perlu untuk selamanya.

Youngblood juga jatuh cinta pada putri satu-satunya sang pelatih, Jessie. Namun sepertinya si pelatih kurang menyukai hal ini sehingga Youngblood merasa si pelatih jadi punya sentimen pribadi terhadapnya.

Cynthia Gibb, pemeran Jessie Chadwick. Dia terlihat sangat mirip dengan Emma Watson di poster ini.  Pictsource movielad-subdirectory.blogspot.com

Keadaan mulai terasa sedikit menyenangkan saat Youngblood sudah diterima oleh anggota tim lain dan mendapat simpati sang kapten tim, Derek Sutton. Sutton dimainkan oleh Patrick Swayze. Karakter dari pria ini adalah seorang pemimpim yang dihormati dan dikagumi anggota timnya. Tapi ia juga pemimpim yang baik dalam gerakan jahiliyah terhadap Youngblood saat pertama kali resmi bergabung dalam tim.


 He looks like Orlando Bloom in this pict . Source cineplex.com

Dan yang benar-benar menjadi kejutan saat saya menonton fiilm ini adalah KEANU REEVES! Ya, dia bermain sebagai salah satu pemain hockey Hamilton Mustangs. Walau kurang menonjol tapi wajahnya yang familiar langsung membuat saya "WOhoooo, siapa bocah lugu itu?".

Wajah khas Keanu, east meets west. Di usia semuda ini dia terlihat lebih oriental. sedikit mengingatkan saya pada aktor korea Rain yang bermain di Ninja Assasin, tapi versi lugu dan bodoh di drama Full House. Pictsource my.opera.com

Apalagi yang ini... ^^ pictsource listal.com

Walaupun cukup menyenangkan untuk ditonton, tapi Youngblood jelas tidak menjadi film coming of age yang istimewa. Muatan kekerasan lebih ditonjolkan di film ini. Apalagi film ini juga secara terang-terangan menyarankan penyelesaian masalah lewat jalan kekerasan. Padahal ini adalah film yang bersettingkan olahraga hockey dimana seharusnya sportifitas lebih diutamakan.

Plot standar mengenai pejuang pria yang dikalahkan pertama kali, kemudian mencari ilmu dengan meninggalkan zona amannya. Mendapat petuah dan jurus baru. Lalu kembali menantang musuh. Diakhiri dengan kemenangan dimana ia mendapat trofi berupa Piala turnamen dan kekasih yang cantik. Adegan dimana setelah Youngblood berhasil membawa Mustangs memperoleh kemenangan, Youngblood menantang berkelahi one-on-one musuh bebuyutannya, Racki, menjadi cacat dari film ini. Tidak cukupkah Youngblood mempermalukan Racki dengan memenangkan pertandingan? Mengapa harus melanjutkannya dengan pertarungan fisik ditengah lapangan hockey dengan ditonton banyak orang?

Singkat cerita film ini jelek dari kualitas cerita, tapi cukup yummy untuk para perempuan karena eye candy bin fan service bertebaran dimana-mana. Mereka mungkin sudah menjadi aktor gaek, tapi di film inii mereka masih sangat muda dan gagah, haha. Selain itu buat yang menyukai segala sesuatu berbau era 80-an mungkin akan menyenangkan untuk reuni-an dengan musik dan style yang ada di film ini.

Pictsource www.listal.com

Rob Lowe (pemeran Dean Youngblood) mungkin adalah bintang di film ini. Tapi setelah itu justru sepertinya karir Patrick Swayze dan Keanu Reeves yang lebih melejit. Patrick Swayze menjadi idola setelah perannya sebagai instruktur tari dalam Dirty Dancing dan sedihnya meninggal karena kanker pankreas di tahun 2009. Keanu Reeves konsisten berakting hingga sekarang.

So, What are you waiting for. Come on pretty Boy ! ^^






1 komentar:

  1. youngblood, terjemahan bebasnya kayak judul lagu oma irama, Darah muda wkwkkwkwkwk ^^

    BalasHapus