Selasa, 15 Januari 2013

Best Spots To Shoot in West Sumatera (So Far)... Part 2

Objek wisata di Sumatera Barat kebanyakan belum terlalu dikenal banyak orang. Mungkin Mentawai dan Sikuai telah diakui memiliki pesona dan menjerat hati banyak wisatawan manca negara, Bukittinggi menjadi must visit place oleh pelancong dalam dan luar negeri. Tapi dari sedemikian banyaknya objek wisata bertebaran di setiap Kabupaten dan Kotamadya, belum berhasil mengangkat nama Sumatera Barat sebagai salah satu destinasi pariwisata favorit di Indonesia. Most people akan memilih mengunjungi Bali, Jogjakarta, Bandung, Jakarta, Lombok etc. Tapi coba tanya mereka objek wisata di Sumatera Barat? 

Teman-teman saya yang saya tawarkan untuk mengunjungi Sumatera Barat kebanyakan akan bertanya, "Apa yang mau kulihat disana?". Lalu akan saya jawab dan terangkan satu-persatu. Kemudian mereka akan mengakhirinya dengan kalimat, "kau bisa jamin nggak bakal bosan aku disana?". Bah, kalau ini saya nggak tahu musti jawab gimana. 

Beberapa orang berwisata dengan tujuan berbeda. Ada yang menikmati alam, kebudayaan, interaksi sosial dan hal-hal di luar shopping dan kongkow. Posting ini saya tulis dengan tujuan memperkenalkan daerah-daerah pariwisata Sumatera Barat yang sudah saya kunjungi. Menjawab pertanyaan terakhir para sahabat, kalau saya pastinya tidak akan bosan. Karena banyak objek wisata di Sumatera Barat bahkan di kampung halaman saya sendiri saya belum tahu. 

Kali ini saya akan menampilkan dua pantai paling famous di Padang sana. Bukan Pantai Padang bin Taplau (Tapi Lauik -Tepi Laut). karena disana sudah penuh dengan penjaja jagung bakar dan lama-kelamaan kok kayaknya pantainya makin tinggi dan dekat dengan daratan. Saya sudah tidak menemukan pantai berpasir di belakang rumah nenek saya di Ujung Pandan yang biasanya jadi tempat bermain saya dan sepupu-sepupu kalau liburan. Jadi pantai yang akan menjadi the next spots to shoot in West Sumatera adalah Pantai Carolina dan Pantai Air Manis.

Ikhwal saya bermain ke dua pantai yang lokasinya tidak terlalu berjauhan ini adalah saat berencana berplesir ke pulau Sikuai bersama teman saya, Lucya. rencana ke Sikuai ini sudah ada sejak bertahun-tahun saat kuliah. Sebenarnya kami ingin ke Mentawai. Hanya saja orang tua melarang keras. entah untuk alasan apa. 

Sialnya kami gagal menyeberang ke Sikuai karena tidak ada armada yang melayani rute tersebut dengan alasan macam-macam. Salah satunya karena Sikuai sedang tidak dibuka untuk umum alias sudah di booking. Alasan lainnya karena resort Sikuai lagi dalam sengketa. Ini terjadi Lebaran 2012 lalu.

Karena nggak mau perjalanan 3 jam dari Batusangkar sia-sia, kami memutuskan untuk mencari cara lain. Akhirnya kami mencari-cari cara lain untuk tetap bisa menyeberang ke Sikuai. Kami pun berkendara menyusuri pesisir mencari akses namun gagal. Kami terdampar di Pelabuhan UPT Bungus. Teman saya sudah bete maha dewa. Saya juga sebenarnya. Tapi apa mau dikata. Sambil menghabiskan kejengkelan saya ngajak teman berfoto-foto di dermaga tersebut. 


1

2

Setelah mood membaik, kami memutuskan untuk menuju Pantai Caroline, karena dari UPT Bungus jarak ke caroline sudah cukup dekat.

Terakhir kali saya ke Pantai Caroline adalah saat darmawisata kelulusan SMP tahun 2003 ! Dulu pengalaman ke pantai ini kurang menyenangkan. Jauh nian. Karena kami menuju Pantai Caroline setelah dari objek wisata apa namanya saya lupa di Solok sana. Udah gitu sampai disananya pantai semak oleh pengunjung (kebanyakan juga rombongan jalan-jalan kelulusan SMP dan SD). Saya jadi kurang menikmati suasana. Yang tidak saya duga adalah ternyata pantainya berpasir putih dan bersih. Disana-sini banyak pedagang makanan memang. tapi mereka cuku[ tertib dan menjaga kebersihan wilayah dagangan mereka masing-masing. Jadinya saya cukup excited buat foto-foto narsis disini.

Karena saat itu adalah dalam masa libur Lebaran, wajar kalau banyak pengunjung. jadi saya mengajak teman untuk menyeberang ke pulau kecil tak jauh dari pantai. Biaya sewa perahu menuju pulau kecil tersebut PP adalah Rp 50000 kalo nggak salah. Dan ternyata pilihan kami nggak salah, di pulau kecil yang namanya Pulau Kasiak Putiah (Pulau Pasir Putih) kalo nggak salah nih lebih adem dan alami. karena tidak terlalu banyak umat pelancong, kami jadi bebas berlarian dan bermain. Ada sih pedagang yang buka lapak tapi cuman 1 ato 2 gitu. Yang dijual ya pop mie dan minuman. Tapi nggak apa lah, mereka juga yang berjaga-jaga buat keselamatan pengunjung pulau kecil itu. 

1
2
3
Objek foto asyik disini adalah pantai dengan pasir putih merona cokelat ke-pink-an dengan latar belakang mercusuar. Seperti berada dimanaaaaaa gitu. Air lautnya pun jernih dan sejuk. Pokoknya masih asri deh, walau lokasi pantai ini nggak jauh-jauh amat dari pelabuhan dan puluhan kapal berbagai ukuran melintasinya setiap hari.

Puas di Pantai Caroline, kami memutuskan untuk menuju Pantai Air Manis. Ini sih obsesi saya yang belum pernah mengunjungi Pantai yang terkenal berkat legenda Malin Kundang ini. Dari Pantai caroline, perjalanan menuju Pantai Air Manis adalah lebih kurang 20 menit. Jalan yang dilalui cukup terjal dengan banyaknya tanjakan dan tikungan curam dimana bukit mengapit dan jurang menanti. tapi jangan tutup mata. Pemandangan selama perjalanan ini benar-benar fantastis. Pemandangan teluk-teluk dengan laut biru jernih dan pulau-pulau kecil benar-benar memanjakan mata. 

Menuju Pantai Air Manis, kita dihadapkan dengan jalan menanjak yang kadang cukup ekstrem.  Kiri kanan banyak pemuda setempat yang standby, khususnya di tikungan tajam, untuk memandu kendaraan-kendaraan yang lewat. Kalau  merasa terbantu, tidak ada salahnya memberi mereka selembar dua lembar ribuan lho. 

Lepas dari jalan ekstrem, kita memasuki dataran yang landai dan jalan berlobang. Beberapa menit kemudian kita akan disambut deretan pohon pinus tinggi. Owowo, ini pantai? Yap! selamat datang di Pantai Air Manis. The Place Where The Legend of Malin Kundang born.

Sanking landainya, kita bisa nyetir di pantai ini tanpa takut ban mobil terperosok pasir. My Friend Lucya di Pantai Air Manis, barisan pinus dibelakangnya.

Jembatan yang melintasi sebuah sungai kecil di pantai ini. Tak jauh dari jembatan ini adalah batu Malin Kundang. Hanya saja saat kami datang, batu tersebut lagi dikerubungi ratusan orang. Setelah melihat sekilas, kami putuskan untuk tidak berfoto disana. Kasihan di Malin udah jadi batu didudukin dan ditunggangi pegunjung pantai yang sering disebut-sebut Pantai Kuta-nya Padang.

Berbeda dengan pantai Caroline, pantai Air Manis sayangnya agak-agak jorok. pasirnya tiak putih, tapi hitam kecokelatan. Sampah masih sering ditemukan. Padahal pantai ini punya daya tarik sebagai tempat latihan surfing bagi pemula karena ombaknya kurang ganas. Selain Surfing, ada juga sih banana boat, tapi yang paling menarik adalah paralayang. 

lanskap Pantai Air Manis. Gambar saya comot dari situs www.pantai.org


Happy Hunting & Traveling ^^/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar