Menyambut event pre-wed dua hari berturut-turut 2-3 Februari ini bikin saya, boss Berry G dan talent marketing kami yang baik hati dan berkawat gigi musti hunting aneka properti dan ide. Sebenarnya idenya ga ribet-ribet amat karena lokasi ekseskusi cukup berwarna dan mudah-mudahan nggak bakal bikin mati gaya. Hanya saja, properti kami sepertinya perlu sedikit di upgrade biar tidak terkesan monoton dan aji mumpung. Malu dong kalo di tiap pemotretan properti yang dipake ituuuuuuuuuuu aja. Ketahuan banget deh miskin (pelitnya) haha.
Karena keseringan memotret pre-wed outdoor, maka tema piknik nggak jauh-jauh dari pilihan klien kami. Keranjang, buku, teko, gelas, dan bunga jadi must have items. Paling sering kami beli bunga asli karena stok bunga asli di Medan cukup banyak dan harganya lumayan bersahabat (kalau tahu tempat beli yang tepat). Hanya saja harga bunga satu keranjang besar itu cukup mahal, dan kalo musti beli setiap kali pemotretan bikin bengek juga. Akhirnya kami putuskan untuk menambah koleksi bunga plastik kami. Dengan bantuan Mr Hendra Lubis, akhirnya saya menjelajah kota Medan dalam rangka mencari keranjang piknik dan bunga-bunga plastik cantik.
Tujuan pertama kami adalah di sekitar Gatsu, deket Berastagi Supermarket. Di sana memang banyak toko-toko yang menjual kerajinan rotan. Setelah menjelajah 5 toko, hanya toko ke-2 dan terakhir yang memiliki keranjang piknik yang mendekati keinginan kami. Hanya saja di toko ke-2 satu-satunya barang sudah dipesan orang dan kalau mau musti PO selama 1 minggu . Di toko ke-5 barangnya butek dan tidak menggugah selera kami untuk membelil selain harga yang ditawarkan kelewat mahal!.
Akhirnya kami dengan berat hati meninggalkan Gatsu untuk kemudian mencari di ACE Herdware Berastagi supermarket. Disini selain mencari keranjang piknik kami juga mencari aneka pot warni warna pastel yang imut. Sayang sekali, kami hanya menemukan yang cucoo seharga Rp6500 tapi warna yang tersedia hanya hijau lumut dan cokelat. Nggak selera. Gerak dikit ke pojokan yang sedang ditata sama kru Ace Hardware ada pot cakep warna pastel pink, ijo, biru dan oranye. Oh no, materialnya keramik dan harganya mahal. Kalau sempat pecah, retak, sumbing rugi bandar bang!
Gagal.
Karena tidak ingin buang-buang waktu, kami tancap gas segera ke Jalan Palangkaraya alias Pajak Hongkong. Disini memang terkenal sebagai surganya grosiran aksesoris dan pernak pernik. Salah satu toko bunga plastik disini sudah menjadi langganan saya sejak ...... errrrrr... kira-kira 2 bulan yang lalu, dan ini kali ke-3 saya belanja di sana haha. Setelah lihat-lihat dan menentukan pilihan, kami memotret bunga yang cucoo dan mengirimkannya via whatsapp ke Boss Berry G. Karena permasalahan sinyal, kami sempat termenung di luar toko menunggu balasan sambil nonton pengamen bertampang elite berkeliaran menarik perhatian cici dan koko pemilik toko di sepanjang Jalan Palangkaraya. Karena berwajah oriental dan berdandan rapi jali sepasang pengamaen yang terlihat seperti Ibu dan Anak (kalo nggak Tante dan berondong) ini mendapat tatapn sinis dan heran umat. Si Ibu mengenakan blus dengan motif berbling-bling dan legging, si anak membawa ransel dan speker kecil mengenakan kaos hitam, jeans dan ber sunglasses gelap. Si ibu sangat pe-de menggelinjang sambil memainkan tamborin, sementara si anak stay cool di belakangnya. Tidak jelas apa motivasi duo pengamen ini. Entah untuk tujuan materi atau lelocon moral.
Setelah duo pengamen berlalu, boss Berry G akhirnya merespon kami. Yeup, Flowers are you ready?
Pilih dipilih, kami memutuskan untuk membeli 9 tangkai bunga mungil dan seikat mawar kuning. Harganya berbeda-beda tiap ikatnya. Ada yang Rp 7000, ada yang Rp9000 dan Rp 15000.
Setelah belanja bunga giliran alas piknik yang musti dipercerah warnanya. Di Pajak Sentral kami menemukan yang cucoo di Toko pertama (sebenarnya saya kurang sreg dengan harganya, hanya saja berhubung kami berdua sama-sama capai dan kelaparan, ya sudah, beda Rp 2000 saja). Kami mendapatkan alas piknik baru berwarna merah dan biru.
Setelah mendapatkan alas piknik, kami mampir ke Yuki Simpang Raya untuk mencari bunga plastik yang cantik untuk dibikin rangkaian bunga buat di taro di kepala. Sayangnya setelah muter-muter 3 lantai kami menemukannya dan harganya sangat mahal! Nggak jadi beli deh. Kurang worth it juga buat investasi. Tapi kami menemukan keranjang idaman kami! Yey!
Berhubung hari mulai senja, kami memutuskan untuk menyudahinya. Saya diantar bang Hendra ke Tasbi karena mau ketemu Michitsuna dan Pak Tukang yang akan membantu kami mengerjakan properti proyek kami yang lain. Disambut hujan gerimis dan kilat menyambar, saya berpisah dengan pria baik hati itu di depan Super Swalayan.
Setelah urusan dengan Pak Tukang beres, saya dan Michitsuna mampir ke Swalayan iseng buat nge-cek bagian peralatan rumah tangga mana tau ada ember yang cucoo. Iseng saya berbuah berkah. Ada. Dan harganya Rp 5700 saja Hahaha.
So, misi hari ini tuntas tanpa ada prahara... dan dibawah ini adalah hasilnya =)