Selasa, 12 September 2017

Payakumbuh & Lima Puluh Kota One Day Trip Part 3 : Lereng Ngalau


Destinasi terakhir kami pada One Day Trip di Payakumbuh dan Lima Puluh Kota adalah Lereng Ngalau. Awalnya, Lereng Ngalau menjadi yang pertama kami tuju pada rute jalan-jalan kami saat itu, namun dengan berbagai pertimbangan, kami pun memilih untuk mengunjungi objek wisata yang paling jauh terlebih dahulu, Padang Mangateh.

Setelah sempat diwarnai oleh peristiwa apes sejagad, kena tilang di simpang Kencana Pasar Payakumbuh, kami terlebih dahulu singgah di warung Naha Brownies & Chocolate. Warung kecil favorit saya ini dulunya ada di depan Istano Basa Pagaruyung. Tempat dimana saya sering menghabiskan waktu istirahat makan siang sambil ngobrol ngalor ngidul dengan crew Naha, Ezi, kadang-kadang dengan owner-nya sendiri Kak Ima dan Uda Novit. Setelah mereka pindah ke Payakumbuh, Naha sempat mempertahankan konsep awal, Brownies & Coffee, namun akhirnya Kak Ima dan Uda Novit memilih fokus ke camilan. Naha pun menjadi Brownies & Chocolate saja, tidak ada lagi coffee-nya. Beberapa hari sebelumnya saya sudah sempat mampir ke Naha saat menemani sesepuh Don'tcha dan Yulin bertandang ke kedai-kedai kopi di Payakumbuh. Saat itu saya pun akhirnya mengetahui kalau Naha sekarang jadi pemasok cemilan teman minum kopi di beberapa coffee shop di kota yang menjadi perlintasan Provinsi Riau dan Sumatera Barat ini. Dan Uda Novit sebagai part time CEO dan part time deliveryman pun mendapat titel baru, Uda Jeco (plesetan dari J-Co).

Setelah puas kangen-kangenan dengan Kak Ima dan klapetartnya, kami pun segera memacu kendaraan menuju Lereng Ngalau. Pada saat itu, jam sudah menunjukkan hampir pukul lima sore, kami tidak ingin sampai di Batusangkar kemalaman. Niatnya sih cuman mau duduk dan pesen makanan sekedarnya dan foto-foto. 

Minggu, 03 September 2017

Payakumbuh & Lima Puluh Kota One Day Trip Part 2 : Kapalo Banda Taram


One day trip kami pada 30 Juli silam kembali berlanjut. Dari padang rumput luas tempat sapi-sapi unggul diternakkan, kami meneruskan perjalanan menuju destinasi ke-2 di hari itu, Kapalo Banda Taram. Kedua lokasi ini tidak jauh, namun tidak bisa juga dibilang dekat. Yang jelas keduanya sama-sama harus ditempuh melalui jalan raya Payakumbuh - Lintau.

Jumat, 01 September 2017

Gempa!


Saat itu saya belum lagi tertidur. Sepulang kerja saya langsung menyibukkan diri menyelesaikan pesanan ilustrasi dari mantan senior di kampus, Kak Debby. Ilustrasi tersebut selesai sebelum pukul sebelas malam. Namun mata saya masih  belum mau diajak beristirahat sehingga saya menyibukkan diri dengan game di smartphone. Tanpa saya sadari, waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 WIB. Game saya mandeg, saya kehabisan clue dan hints. Akhirnya saya memutuskan untuk tidur setelah sebelumnya menyempatkan diri ke kamar mandi. 

Saya masih berusaha menemukan posisi enak untuk tidur ketika mendengar suara bergemuruh yang terdengar seperti kucing liar bermain kejar-kejaran dengan tikus di loteng rumah. Setengah mengutuk saya berusaha menutup kuping dan memejamkan mata. Namun gemuruh itu tidak berhenti, bunyi derit sendi-sendi rumah mulai terdengar. Oh, ini gempa.