Kamis, 28 Februari 2013

Merry Go Round Medan

My lil Sis, Merry, mengunjungi saya di Medan dalam rangka liburan perkuliahannya di Politeknik Negeri Padang. Setelah sebelumnya sempat membatalkan niatnya akibat tidak ada partner dalam perjalanan lintas darat Bukittinggi-Medan, akhirnya Merry memberanikan diri untuk beragkat sendirian tanpa teman. 

Dari kecil Merry paling dikenal akan kelemahannya dalam perjalanan darat. Bahkan untuk jarak tempuh 1 KM saja, my lil Sis ini bisa mabok darat dan berakhir memuntahkan isi perutnya. Saya ingat kejadian lucu saat kami berlibur di Padang dan menginap di rumah sepupu kami di Indarung. Kami dijemput di rumah nenek di Ujung Pandan oleh sepupu kami , Uni Desi, dan kemudian dia membawa kami ke Indarung dengan menumpangi angkot. Karena tahu Merry lemah dalam perjalanan darat, saya menyarankan agar dia duduk di bangku depan sebelah supir bersama sepupu kami. Dengan begitu ia bisa menghirup udara segar sepanjang perjalanan dan tidak akan mabok.

Awalnya itu terdengar seperti rencana yang cukup sempurna. Apalagi ini cuma perjalanan beberapa KM dan jalannya juga tidak berkelok-kelok. Semua berlangsung aman sampai kami tiba di tujuan. Saya yang duduk di bangku belakang turun duluan dan membukakan pintu depan untuk adik saya tersebut. Apa yang terjadi. Dengan pipi menggembung dan wajah pucat ia melompat, disusul sepupu saya dan Hoekhhh.... 

Dia muntah!

Sejak saat itu, perjalanan darat menjadi ke khawatiran tersendiri bagi kami sekeluarga, terutama kalau kami harus menumpang kendaraan umum dan Merry ikut. Kami harus memastikan ia bisa duduk di dekat jendela atau di bangku paling depan agar perjalan kami bebas gangguan. 

Namun jeleknya, gara-gara hal sepele ini, orang tua jadi meragukan kemampuan adik saya untuk bisa melancong saat kuliah nanti. Merry mulai ditakut-takuti bahwa kemungkinan ia akan bersekolah di kota tempat kami lahir dan dibesarkan, Batusangkar, karena ia tidak mungkin dilepas bepergian sendirian jika akan berakkhir mabuk darat parah. Tapi syukurlah Merry lebih ngotot dari pada lelucon orang tua saya itu. Ia berhasil memasuki Politeknik Negeri Padang dan sampai sekarang sudah 1,5 tahun berdomisili disana. Riwayat mabuk perjalanan? Nihil!

Merry akhirnya bisa mengalahkan riwayat jeleknya tersebut. Saya rasa itu berkat keteguhan hatinya yang ingin bisa melihat dunia luar, di luar kota kecil kesayangan kami. Sejauh ini, Merry sukses sehat sentausa dalam perjalanan lintas Sumatera Barat ketika keluarga saya melawat perhelatan akbar, WISUDA SARJANA SAYA setelah 5,5 tahun menunggu !

Dan sekarang, Merry bersama saya. Kemana dia sebaiknya saya bawa? Untuk bagian pertama saya rasa Mesjid Raya dan Istana Maimon  oke juga tuh. Ready, 1.. 2.. 3... *jepret* Ayo lihat hasilnya...


NO CARD IN CAMERA !

Oh no...




Akhirnya kami beraksi dengan kamera handphone Sony Xperia Ray milik adik saya. Huhuhu, saya fotografer trainee hina dina. Bagaimana mungkin memori kameranya saya lupakan begitu saja. What if Saya memotret di sebuah event yang jauhnya mintak ampun dari rumah saya? Misalnya di Pangunguran sana, mau dicari kemana memorinya? 

Makan kolak doren di samping Mesjid...







Langit-langit istana Maimon^^

Ada cerita lucu saat kami memasuki istana Maimon. Kami berjalan dari Mesjid Raya menuju lokasi istana yang tidak seberapa jauh dari Yuki Simpang Raya ini sambil melihat kanan kiri mana tahu ada toko elektronik atau selular. Jujur saja saya baru dua kali memasuki Istana Maimon. jadi saya tidak begitu paham bagaimana atau dimana pintu masuk dari lokasi wisata yang menjadi most visit place di Medan ini. Pertama saya memasuki Istana Maimon adalah saat membawa seorang turis asal Ukraina yang bernama Alexei. Kami berjalan dari Mesjid Raya dan memasuki pintu gerbang di sebelah kanan. Karena pintu gerbang besar yang di tengah tutup. Waktu itu kami hanya sampai di depan istana, tidak masuk ke dalamnya karena si bule nggak terlalu interest dengan lokasi wisata yang ke-rame-an. Jadi kami lenggang kangkung begitu saja meninggalkan kompleks istana. 

Kali ke-dua adalah saat bersama my lil Sis. Saya memasuki istana Maimon dari pintu gerbang yang sama ketika saya memasukinya bersama Alexei. Hanya saja saya baru ngeh ada tulisn "Dilarang Masuk Kecuali Pengunjung Tanaman Hias" dan tulisan lain "Dilarang Parkir kecuali Pengunjung Tanaman Hias". Saya dengan polosnya masuk begitu saja dengan pikiran, lalu pintu masuknya dimana rupanya? Dalam hati saya saya berpikir mungkin hari ini tidak dipungut biaya, berhubung Bapak penjaga (sepertinya) yang duduk di gerbang juga membiarkan kami berlalu begitu saja. 

Setelah sampai di depan istana, saya bertanya apakah adik saya ingin masuk ke dalam. Ia mengangguk, dan kami pun menaiki tangga istana. Di puncak anak tangga teratas kami alngsung disambut suguhan live music performance. Setelah menikmati satu lagu sampai selelsai, kami bergerak memasuki ruangan depan istana. Di dalam ini saya pikir kami akan membayar tiket atau apa palh. Jadi ketika melihat ada banyak orang berkerumun di satu meja, saya menghampiri sampil mempersiapkan uang dua Rp 10000,-. Tapi itu bukan meja karcis atau tiket seperti dugaan saya. Meja dimana seorang ibu-ibu berjualan souvenir, termasuk sabun batang sereh wangi dengan huruf kanji besar di depannya. Saya bingung, jadi bayar tiket masuk dimana? 

Setelah saya ingat-ingat kembali, arus umat yang memasuki kompleks Istana Maimun datang dari sebelah kiri saya. Dan ya, di seberang sana ada gerbang dengan penjagaan. Ada banyak bus pariwisata berbaris rapi juga. Dan ada banyak kerumumnan umat juga. Ah, rupanya disana pintu masuknya (yang berbayar). 

Berhubung sepertiny tidak ada pemeriksaan ulang tiket, saya dan Merry cuek saja dan berfoto-foto ria. dalam hati saya berjanji lain kali akan lewat gerbang tanaman hias lagi (haha). Nggak ding, saya akan mengedukasi agar setiap sahabat yang kondangan ke sini untuk masuk lewat gerbang yang sebenarnya, yaitu gerbang sebelah kiri yang ada pos tiket masuknya. Jangan masuk lewat gerbang penjualan tanaman hias!

Senin, 25 Februari 2013

Updated for Bunkasai USU

Sebelumnya saya nge-post soal Bunkasai USU 2013, nah untuk tambahan info, setelah menyambangi sekretariat panitia, saya mendapatkan denah lokasi dan syarat dan ketentuan mengikuti berbagai lomba di BUNKASAI USU 2013 ini. Ok, here we go


Gambarnya silahkan di download biar lebih jelas ^^/

selanjutnya, dibawah ini adalah persyaratan berpartisipasi di BUNKASAI USU 2013, lengkap dengan contact person yang mengepalai masing-masing acara.

SYARAT MENGIKUTI PERLOMBAAN BUNKASAI USU 2013

Untuk keseluruhan lomba, berkas-berkas pendaftaran dikumpulkan paling lambat 9 Maret 2013 ke panitia di sekretariat panitia Bunkasai 2013, FIB, USU dan disertai:
*Foto 3 x 4 masing-masing peserta sebanyak 1 lembar (ditempel pada formulir pendaftaran)
*Fotokopi kartu pelajar masing-masing peserta
*Keputusan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat

A. J-Style
1. Lomba terbuka untuk umum
2. Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan panitia
3. Tidak mengandung unsur SARA (yaoi, yuri)
4. Memberikan foto contoh baju J-Style yang akan dikenakan saat lomba.
5. Aksesoris yang dikenakan tidak harus sesuai dengan foto yang diberikan (bisa dimodifikasi)
6. Mengikuti technical meeting sesuai dengan jadwal yang ditentukan panitia
7. Peserta sudah ada di tempat perlombaan sekurang-kurangnya 1 jam sebelum perlombaan untuk registrasi ulang
8. Batas waktu penampilan peserta di panggung adalah 60 detik

B. Cosplay
1. Lomba terbuka untuk umum
2. Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan panitia
3. Kostum yang digunakan sesuai dengan karakter yang ditiru
4. Peserta dilarang membawa senjata asli atau benda yang dapat membahayakan sebagai aksesoris/perlengkapan
5. Peserta dilarang berpakaian terlalu vulgar yang dapat mengundang unsur pornografi
6. Peserta membawa foto atau gambar karakter yang akan ditampilkan kepada panitia
7. Peserta diharapkan menjaga barang berharga masing-masing saat perlombaan
8. Durasi maksimal adalah 1,5 menit untuk peserta individu, maksimal 3 menit untuk peserta duet, dan maksimal 10 menit untuk peserta cabaret.

C. Shodo
1. Siswa SMA/sederajat Kota Medan dan sekitarnya
2. Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan panitia
3. Jumlah peserta maksimal 1 (satu) orang per instansi/sekolah.
4. Jumlah peserta yang diterima 40 orang, jika kuota sudah penuh maka pendaftaran ditutup.

D. Karaoke
1. Siswa SMA/sederajat Kota Medan dan sekitarnya
2. Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan panitia
3. Peserta menyediakan musik karaoke masing-masing dalam bentuk CD
4. Lagu yang dibawakan wajib lagu bahasa Jepang
5. Mengikuti audisi dan technical meeting (TM) sesuai jadwal yang ditentukan panitia

E. Komik
1. Siswa SMA/sederajat Kota Medan dan sekitarnya
2. Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan panitia
3. Peserta wajib menyerahkan kepada Panitia contoh karya kepada panitia saat mendaftar.
4. Komik terdiri atas 4 panel
5. Cerita tidak boleh mengandung unsure SARA, yaoi, maupun yuri.
6. Panitia hanya menyediakan kerta gambar, peralatan gambar dibawa oleh peserta.
7. Komik hitam putih.
8. Peserta wajib mengikuti TM, yang tidak ikut dianggap batal mengikuti perlombaan.
9. Cerita komik harus sesuai dengan thema yang sudah disediakan. Tema yang disediakan adalah “SCHOOL LIFE”
10. Selengkapnya akan di jelaskan di Technical Meeting (TM)

F. Taikai Quiz
1. Siswa SMA/sederajat Kota Medan dan sekitarnya
2. Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan panitia
3. Masing-masing sekolah menyiapkan 1 tim yang terdiri dari 3 orang
4. Boleh didampingi oleh guru pendamping (1 sekolah 1 orang guru pendamping)

KONTAK INFORMASI DAN PENDAFTARAN BUNKASAI USU 2013

FRANS | 08990056008
LIM | 087868436305
VINDO | 08153013699
YULI | 085359590824

Daftar kontak koordinator bagian acara [ LOMBA ] Bunkasai USU 2013

J-STYLE | AYU | 085372252900
KARAOKE | LISNA | 085275786076
SHODOU [KALIGRAFI JEPANG] | DILA | 085760837357
KOMIK | OVI | 085359589542
TAIKAI [KUIS KEJEPANGAN] | HELGA | 081263839716
COSPLAY | CITRA | 085762893968

Daftar kontak koordinator bagian acara [ NON-LOMBA ] Bunkasai USU 2013
FUN GAMES | DARA | 087868739536
OBAKE [RUMAH HANTU] | EFIPANI | 089666443321
ORIGAMI | ERLINDA | 085763228811
PEMUTARAN FILM JEPANG | DEA | 085780818880
DORAMA [DRAMA JEPANG] | PUTI | 085277848968
SUSHI | SYAFRIZAL | 085761001761
JASSO [KONSULTASI PENDIDIKAN JEPANG] | BARRY | 085767658545
PEMBACAAN PUISI JEPANG | DIAN | 087869355895
BON ODORI [TARIAN TRADISIONAL JEPANG] | CICI | 087868734464
MAIDCAFE | AMI | 089692440473



Selamat ber-Jepang-Jepang  di BUNKASAI USU 2013 

Jumat, 22 Februari 2013

A Day With Indah

Indah adalah nama sahabat saya. Kami telah saling kenal selama hampir 5 tahun sejak Indah di tahun 2008 pindah ke kos pertama saya di kawasan Padang Bulan USU. Awalnya Indah yang datang meninjau kamar kos bersama  Bunde nya menjadi teman kos kamar sebelah. Setahun setelah itu lah baru Indah dan saya merger satu kamar bareng. Setelah mengarungi bahtera sekamar bareng, kami akhirnya memutuskan untuk mencari rumah kontrakan di tahun 2010.

Indah adalah penggemar drama korea dan K-POP. Her favorite Korean actors was Lee Dong Wook and Lee Min Ho. Lee Dong Wook adalah idola Korea Indah yang pertama setelah ia menonton drama My Girl. Sementara untuk Lee Min Ho ada cerita lucu di balik sejarah kegemaran Indah pada aktor cakep yang populer berkat drama Boys Before Flower yang merupakan adaptasi dari manga Jepang, Hana Yori Dango

Ceritanya, Indah adalah penggemar Meteor Garden yang sempat hit banget di tahun 2000. gadis asli Barus ini sama seperti kebanyakan ABG Indonesia dan Asia  lainnya jatuh klepek-klepek pada pesona Jerry Yan yang berperan sebagai anak jutawan tengil. Nah, saat re-make Hana Yori Dango oleh rumah produksi Korea Selatan tersiar (2009) , saya memberi tahu Indah dengan exciting (Tahun segitu saya juga lagi suka-sukanya K-POP, khusunya DBSK dan Super Junior hehe). Reaksi Indah? Marah! Dia tidak suka Meteor Garden (baca: Hana Yori Dango selanjutnya disebut HYD) di bikin versi Korea. Bagi Indah itu merusak saja, dan pastinya tidak mungkin bakal menggantikan atau pun menyaingi MG (Meteor Garden). Saya sampe keukeuh mempromosikan aktor-aktor pasti lebih ganteng dari pada versi Taiwan. Indah  juga lebih keukeuh membela Jerry Yan. 

Sanking niatnya, saya sampai mencari-cari video promosi mengenai project remake HYD oleh Korea yang kabarnya akan berjudul Boys Before Flower (BBF). Saya menyodorkan sama Indah, dia masih emoh. Saya nyerah...

Akhirnya, BBF dirilis. Saya saat itu sibuk dengan persiapan BUNKASAI USU 2009, jadi kurang begitu aware lagi dengan perkembangan BBF yang saya sorak soraikan pada Indah. tahu-tahu begitu versi DVD bajakan berkeliaran di Indonesia dan modal rating megah di Korea sana sontak semua anak gadis belia demam BBF dan Goo Jun Pyo. Tao Ming Se dan Jerry Yan pun terlupakan. MG dan BBF berakhir di studi komparasi generasi 2000 awal dengan 2000 akhir. BBF disiarkan di TV swasta Indonesia. Indah yang awalnya menolak mentah-mentah kemakan ludah, dia menjadi penggemar LEE MIN HO!

Selanjutnya guess what?  Saya menjadi 'suruhan' Indah dalam berburu Lee Min Ho stuffs in internet. Saya awalnya fine-fine saja karena hubungan kami bersifat simbiosis mutualisme. Saya yang saat itu belum punya laptop diijinkan meminjam laptopnya buat mengetik tugas-tugas kuliah dan nebeng nonton drama Korea yang lagi di tonton Indah saat lagi ada waktu luang. 

Sayangnya, Indah memutuskan pindah di awal tahun 2012. Ia mendapat tawaran dari salah satu kerabatnya untuk menjadi pegawai honorer di salah satu instansi pemerintah di Singkil, NAD. perpisahan kami menjadi perpisahan penuh haru karena Indah menyesalkan tidak ada lagi sahabat yang mendownloadkan viedo klip  K-POP terbaru dan membelikan tabloid cobek Asian Plus terbaru tiap bulannya. 

Selang setahun setelah Indah pindah, kami bertemu lagi saat Indah mengunjungi Medan kemaren. Oh ya, satu yang saya lupa ceritakan mengenai Indah adalah ia penggemar icip-icip kuliner di kafe-kafe baru. Asal dengar ada kafe baru dibuka, Indah pasti langsung menyodok saya buat menemaninya. Tapi berhubung keuangan kami bukan keuangan limitless, kami pastinya selalu mempertimbangkan harga sebelum memutuskan untuk icip-icip di sebuah lokasi. under IDR 100000 is OK. 

Nah, saat memutuskan untuk makan siang di Pizza Hut kemaren kami have no clue untuk melanjutkan jalan kemana. Jadi Indah mengusulkan untuk  ke 21 Sun. salah satu obsesi Indah yang belum kesampaian sampai sekarang adalah nonton film format 3D di bioskop. Nah, kami pun memutuskan untuk mampir ke 21 Sun untuk nge-cek film apa saja yang lagi tayang dalam format 3D (karena paket BB-nya cuman buat BBM dan Facebook dan hp nya yang satu lagi loading internetnya lola amaria). Ternyata ada Flight, A Good Day To Die Hard satu film misteri saya nggak inget judulnya dan satu lagi Zero Dark Thirty. Jujur, tidak ada yang menarik minat kami. Saya cukup tertarik dengan Flight yang dibintangi Denzel Washinton, hanya saja tujuan kami hari itu adalah bersenang-senang. Jadi film dengan tema berat dan serius masuk daftar coret kami.

Berhubung tidak ada film ringan yang bisa ditonton dalam format 3D hari itu, kami akhirnya memutar otak untuk menghabiskan waktu sampai pukul 18.00 WIB. Dari pada tebego, akhirnya saya menawarkan Indah untuk icip-icip sebuah kafe unyu yang ada di Sun Plaza lantai 3. Adalah Teddy Coffee yang menjadi sasaran  kami. Sebelumnya saya sudah mendapat review dari salah satu teman bahwa kafe ini dapat titel must visit lah bagi pecinta makanan manis dan suasana unyu. Harganya tergolong mahal mungkin bagi sebagian besar orang, tapi dari apa yang sudah saya coba saya rasa harganya pas kok! Minum doang di sini bikin kenyang.

ini adalah Teddy Choco Rolled pesanan Inah. Kami memutuskan untuk share karena sudah cukup kenyang habis makan di PH.  Rasanya? Manis. Tapi nggak terlalu manis kali juga. Karena ada rasa pahit a la dark chocolate terasa disini. kejutannya ditengah-tengah tersisip selai blueberry . 

Minuman pesanan saya, Strawberry Juice. Jangan pikir saya pesan juice strawberry gara-gara saya doyan yang manis-manis. Bukan! saya pesan jus ini dengan harapan rasanya seperti strawberry beneran, asam asam manis. Dan yah, rasanya memang seperti rasa buah strawberry. 

Cake cokelat dan minuman pun cokelat. Kami tidak memesan keju karena baru melahap pizza dengan pinggiran keju. tapi memesan minuman cokelat yang porsinya bisa dibilang banyak dan kental rasa cokelatnya benar-benar sesuatu... -___-"

Teddy's everywhere

Teddy's Hall of fame, hehe

welcome to Teddy Coffee

Serius, tempat ini cocoknya untuk di datangi ibu dan anak serta orang yang sedang berkencan. Saya merasa jengah dan sedikit errrr...  dengan suasana disekitar saya. Bagi saya tempat ini too cute to be true, haha. 

Indah dengan tiga menu yang kami pesan... endingnya adalah Indah menyisakan setengah minumannya, saya 1/3 dan cakenya tersisa setengah. Tapi karena mubazir, saya memaksakan diri memakannya walau endinngnya masih belum benar-benar habis -__-.

Kamis, 21 Februari 2013

BUNKASAI USU 2013

Festival Kebudayaan Jepang atau BUNKASAI kembali digelar oleh Ikatan Mahasiswa Sastra dan Bahasa Jepang (AOTAKE & HINODE) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Setelah lama menunggu peminat kebudayaan Jepang akhirnya dapat kembali bersenang-senang di BUNKASAI USU yang meng-gratiskan tiket masuk bagi setiap pengunjungnya ini.

BUNKASAI USU pertama kali diadakan pada Februari 2008 selama tiga hari berturut-turut. Kebetulan saat itu bersamaan dengan moment perayaan 50 Tahun Persahabatan Indonesia-Jepang. Sehingga bisa dibilang BUNKASAI pertama yang diadakan secara besar-besaran itu berhasil menarik atensi berbagai kalangan, mulai dari akademisi, pehobi, dan masyarakat awam. 

Selanjutnya BUNKASAI USU ditetapkan sebagai kegiatan rutin tahunan dalam rangka memperkenalkan kebudayaan Jepang kepada masyarakat Medan khususnya dan mempererat silaturahmi mahasiswa Departemen Sastra Jepang (S-1) dan Bahasa Jepang (D III). BUNKASAI USU sempat absen di tahun 2012 dikarenakan berbagai faktor, tapi kemudian diadakan kembali di tahun 2013 tepatnya dari tanggal 21-23 Maret 2013. Berikut adalah poster sementara dari acaranya yang telah dirilis oleh panitia.


OK, saya mengerti kesulitan anda semua, tulisannya memang sulit dibaca! Jadi akan saya jabarkan satu-persatu acara yang diadakan di BUNKASAI USU kali ini :

1. PARADE & OMIKOSHI/ 21 Maret 2013/ 10.00 WIB - 11.00 WIB/Lap. FIB USU
2. LOMBA J-STYLE / 21 Maret 2013/ 11.00 WIB - 13.00 WIB/ Lap. FIB USU
3. LOMBA KARAOKE / 21 Maret 2013/ 13.00 WIB - 15.00 WIB/ Lap. FIB USU
4. FUN GAMES & FREE STAGE / 21 Maret 2013/ 15.00 WIB - 17.00 WIB/ Lap. FIB USU
5.OBAKE YASHIKI / 21 - 23 Maret 2013/ 11.00 WIB- 16.00 WIB/Gedung Pagelaran FIB USU
6. Photo With Yukata / 21-23 Maret 2013 / 11.00 WIB - 17.00 WIB/ Gedung K301 FIB USU
7. LOMBA SHODOU/ 21 Maret 2013/ 11.00 WIB - 16.00 WIB / Ruang Rapat Fakultas 
8. Workshop Origami/ 21-23 Maret 2013/ 11.00 WIB - 16.00 WIB/ Gedung Dharma Wanita FIB
9. Pemutaran Film Jepang/ 21 Maret 2013/ 10.00 WIB -  16.00 WIB/ Gedung Serbaguna FIB
10. Lomba Komik /21-22 Maret 2013/ 11.00 WIB - 16.00 WIB / Gedung A 104
11. DORAMA/ 22 Maret 2013/ 10.00 WIB - 11.00 WIB/ Lap. FIB USU
12. Demo KENDO, SUMO, AIKIDO/ 22 Maret 2013/ 14.00 WIB-17.00 WIB/ Lap. FIB USU
13. MAID CAFE/ 21- 23 Maret 2013/ 10.00 WIB - 17.00 WIB/ Gedung K202
14. Bazaar / 21-23 Maret 2013/ 10.00 WIB-17.00 WIB/ Lap. FIB USU
15. Demo Sushi/ 22 Maret 2013/ 10.00 WIB-12.00 WIB/ Gedung Serbaguna FIB
16. Konsultasi Pendidikan Jepang oleh JASSO/ 22-23 Maret 2013/ 11.00 WIB - 16.00 WIB/ Gedung Serbaguna FIB
17. Pembacaan Puisi Jepang / 23 maret 2013/ 10.00 WIB-11.00 WIB/ Lap. FIB USU
18. Quiz Taikai / 21-22 Maret 2013/ 10.00 WIB - 16.00 WIB/ Gedung K201
19. Lomba Cosplay/ 23 Maret 2013/  11.00 WIB-13.00 WIB/ Lap. FIB USU
20. Karaoke Warga Jepang/ 23 Maret 2013/ 13.00 WIB-14.00 WIB/ Lap. FIB USU
21. NIHON NO ODORI/ 23 Maret 2013/ 15.00 WIB-17.00 WIB/ Pendopo USU

Keseluruhan acara gratis untuk pendaftaran dan partisipasi kecuali untuk FOTO WITH YUKATA dan MAID CAFE. Khusus dua kegiatan ini anda harus membayar jumlah tertentu. Pertama untuk biaya fotografer dan cetak plus burning data ke CD untuk berfoto dengan yukata, serta untuk MAID CAFE anda tentunya akan dikenakan biaya untuk makanan dan minuman yang anda pesan. 

QUIZ TAIKAI adalah perlombaan cerdas cermat ilmu ke-Jepangan. Lomba ini khusus untuk siswa SMA yang mempelajari bahasa Jepang di sekolahnya.  Lomba SHODOU dibagi menjadi 2 kategori (biasanya), yaitu pelajar dan umum. Sementara untuk Lomba Komik ini istilah baru bagi saya, karena tahun-tahun sebelumnya adalah lomba YON-KOMA MANGA. Pada tahun ini panitia mengadakannya dua hari, yaitu 21-22 Maret. Kemungkinan akhirnya panitia BUNKASAI USU memecah lomba ini menjadi kategori pelajar dan mahasiswa/umum mengingat setiap tahun terdapat jurang dalam kompetisi karena bercampurnya siswa SD, SMP, SMA, Mahasiswa dan Umum. 

Workshop Origami biasanya diadakan bagi undangan tertentu, khususnya anak-anak Taman kanak-kanak, Play Group dan PAUD. Namun biasanya setelah sesi untuk anak-anak tersebut usai, para pengunjung umum diperkenankan untuk ikut serta. 

Oh ya, Parade & Omikoshi adalah event yang tergolong baru karena baru pada BUNKASAI 2011 mulai diadakan. Parade ini dimulai setelah upacara pembukaan secara formal diadakan di lapangan FIB USU. Para mahasiswa Sastra dan Bahasa Jepang akan berparade keliling kampus USU dengan mengusung OMIKOSHI dan disertai iringan marching band. 

Untuk Free Stage biasanya panitia membuka kesempatan bagi para pemilik bakat unjuk gigi di stage utama acara. Tahun-tahun sebelumnya berbagai penampilan muncul, seperti sulap. modern dance, accoustic performance dan sebagainya. Detailnya mungkin bisa ditanyakan kepada CP yang akan saya tulis dibawah nanti.

Satu lagi yang nggak gratisan adalah bazaar. Karena judulnya bazaar pastinya diisi oleh orang-orang yang berjualan dan anda sebagi pengunjung boleh membeli apa yang mereka jual. Jika ingin berpartisipasi di bazaar maka anda dapat mendaftar ke panitia, selama tiga hari anda mendapatkan stand 2x5 meter dengan fasilitas listrik, 1 meja dan 1 kursi. Soal pengunjung jangan pandang sebelah mata, BUNKASAI USU menyedot puluhan ribu pengunjung selama 3 hari. Jadi event ini cocok buat anda dagang dan mempromosikan bisnis.  Harga perstand kalau nggak salah Rp250.000. 

Batas pendaftaran adalah 14 Maret 2013 di Sekretariat Panitia Bunkasai USU 2013 yang berlokasi di Fakultas Ilmu Budaya USU. Gampangnya sih anda bisa masuk dari Pintu 1 jl. Dr Mansyur atau Gang Sumber. Fakultas Ilmu Budaya ada di seberang komplek Asrama Putri. Sekret panitianya adalah gedung mungil pertama yang menjorok sedikit ke depan sebelum parkiran. 

Contact Person :
Frans : 0899 0056 008
Lim : 0878 6843 605
Vindo : 0815 3013 699
Yuli : 0853 5959 0824


Sabtu, 16 Februari 2013

In The Mood For Love

Oke, judulnya memang mencaplok dari salah satu film karya Wong Kar Wei. Tapi memang dari sana lah inspirasi pemotretan kali ini berasal. Adalah Big Boss  Mr Berry G yang merupakan big fans of WKW dan saya adalah orang yang ikut teracuni belakangan  menjadi sangat terobsesi pada cheongsam dan Chinese culture yang diperlihatkan Mr WKW di film-filmnya. 

Setelah lama memendam rasa, akhirnya sebuah pemotretan dengan tema inspired by WKW's movies terwujudkan. Sebenarnya dari tahun lalu saya sudah pdkt dengan sepasang model keturunan Chinese, hanya saja rencana ini selalu timbul tenggelam karena kesibukan pemotretan lainnya yang lebih urgent karena lebih menghasilkan duit, haha.

Akhirnya OTR manager TROTOA, Mr Lubis menawarkan salah satu temannya untuk dipotret buat portofolio baru. Namanya Novida, seorang mahasiswi hukum yang aktif berkecimpung di perfilman indie Medan ( yang lagi seru-serunya berkembang nih). Ia baru saja merampungkan film yang berjudul Mutiara Danau Toba. Disini ia melakoni peran antagonis. Saya sudah sering melihat posternya yang bertebaran dimana-mana, dari Medan sampai Parapat. Dan saya notice Novida dari awal sebagai satu-satunya wajah yang berkarakter muncul di poster itu. Memasang wajah angkuh dan mengibas duit lima puluh ribuan beberapa lembar. There She is!

Akhirnya setelah bertemu sekali di Excelso dan membicarakan konsep, kami sepakat untuk menggarap sesi ini pada 16 Februari 2013 dengan lokasi Vihara Gunung Timur. Sempat ketar-ketir juga awalnya karena masih dalam suasana imlek Vihara tidak dibuka untuk umum. Syukurlah Vihara tetap terbuka untuk kami.

Kali ini saya tidak hanya jadi stylist dan asisten fotografer, Big Boss Mr Berry G meminta saya untuk memotret juga sebagai bagian dari program fotografer trainee (HAHAHA). Dan berikut beberapa foto hasil bidikan kamera mungil saya, Canon EOS KISS X4 dengan lensa 50 mm Carl Zeiss pinjaman dari Mr Berry G.

1

2


3


4


5


Bekerja sama kembali dengan make-up artist kesayangan kami, Mr Hendri Ginting , we' had a really good time on locationThanks to our model Novida, yang sangat kooperatif selama pemotretan berlangsung. Girl, you got a talent! Love it! Dan tidak lupa, model pria disediakan oleh Novida sendiri yaitu Raja, a friend of hers.

Rabu, 13 Februari 2013

Take A Look At My...

It's not a lovely february. Benar-benar bulan yang suram bagi saya. Bulan Februari ini diawali cukup baik dengan job sambil plesiran. Tapi kembali dari job plesiran hal yang tidak menyenangkan terjadi dan sontak mengubur semua keceriaan saya. Dear friend of mine and also my roommate jatuh sakit. Seminggu lebih saya menemaninya sebelum akhirnya sang Ibu mengunjungi dan tinggal bersama kami sambil sahabat saya menjalani terapi alternatif.

Berhubung ada Omak-omak di rumah, my beautiful mess life berakhir. Baju-baju yang biasanya saya jejalkan sembarang ke dalam lemari, bangun pagi tempat tidur tidak pernah dirapikan dan tidak di kasih sprey, bantal nggak disarungin, semua berakhir. Saya merapikan berbagai aspek dalam rumah. Mulai dari kamar mandi, ruang tengah dan teras sampai mengganti sprey, sarung bantal dan yang paling menyebalkan adalah menguras isi lemari dan menyetrika semua pakaian saya. Wow, suddenly semua terlihat sangat CLING ! 

Pekerjaan bersih-bersih dan bongkar membongkar ini membawa saya kembali ke masa lalu. Apa pasal? Saya menemukan berbagai hal menarik dan membangkitkan emosi saat membongkar kardus-kardus berisi catatan dan diktat semasa kuliah dulu. Rasanya belum begitu lama saya menginjakkan kaki di kota Medan ini. Tapi mengapa semuanya begitu rapuh, lapuk dan dimakan waktu ya? 

Apa saja yang saya temukan? Komik karya culun saya, novel dengan tema fan fiction saya, karya-karya ilustrasi saya yang pernah  diterbitkan di SUARA USU. Semuanya membangkitkan kenangan akan cita-cita saya dulu untuk berkarir di bidang jurnalistik atau minimal jadi ilustrator. Saya geli sendiri membaca novel yang saya tulis jaman SMA yang karena nggak tamat-tamat saya bawa ke Medan untuk diteruskan. Hasilnya? Nihil. Saya tidak pernah melanjutkannya sama sekali. Saat selesai membaca salah satu karya unfinished tersebut sempat terpikir untuk melanjutkannya sekedar untuk menuntaskan kerjaan lama, tapi saya sudah lupa ending yang saya rencanakan dan saya sudah lupa istilah persepak bolaan!




Zaman SMA saya doyan menulis kisah-kisah fiksi yang terinspirasi dari komik-komik Jepang yang saya baca, baik itu shounen maupun shoujo. Nah, kalau saya kehabisan kertas isi binder (berhubung bokek) saya sering diijinkan menulisi kertas binder teman saya, Elsya Meci. Nah, kalo cerita sudah tamat seluruh halaman akan dipisahkan dan di bundel jadi satu. Tidak hanya menulis, saya juga menggambar ilustrasinya sendiri.

Nah, foto-foto di atas adalah kisah yang saya tulis untuk teman saya Lucyana. Dia memaksa saya untuk menulis kisah ini di bindernya agar dia juga memiliki kenang-kenangan kisah yang saya tulis seperti di binder Elsya Meci. Berhubung saat itu Lucya sangat menggemari sepakbola yang mana idolanya adalah Kaka, saya menulis kisah dengan latar belakang sepakbola. Sayangnnya saat itu saya lagi doyan komik tema basketball, Harlem Beat, jadi saya sedikit memasukkan unsur basketball di dalamnya. Saya dulunya penggemar sepak bola saat SMP, pengetahuan saya soal olahraga ini bisa dibilang cetek dan nyaris nol. Saat membaca ulang lagi setelah nyaris 7 tahun saya kaget dengan pengetahuan sepakbola saya di kisah ini. Setelah dipikir-pikir saya baru ingat kalau pas SMA saya lagi doyan nonton anime Captain Tsubasa dan saya penggemar berat komik The Striker dari SMP. Tidak heran kalau kisahnya sendiri agak-agak mirip The Striker dengan background yang sangat serial cantik elex media.

Penemuan saya selanjutnya adalah komik-komik yang saya gambar di atas kertas HVS pakek pinsil doang! (Kecuali bagian covernya)! Saya menulis beberapa komik cewek yang unyu-unyu gimanaaaaa gitu. Temanya cinta-cintaan, banyakan sih unrequited love. Tapi satu kesamaan yang saya lihat, karakter perempuan kesukaan saya adalah perempuan penindas laki-laki, tapi dibalik sikap jutek dan arogannya tersimpan jiwa yang lembut dan penyayang ( Alamakjangggggggggg *gantung diri*). Kalo nggak cewek penindas saya juga suka karakter cewek saya tuh anti sosial, zero-to hero, dan kutu buku. Sesekali saya bikin karakter cewek yang lelembut dan lemah. Entah dapat mood dari mana nulis kisah dengan tokoh perempuan seperti itu (mungkin masa itu saya lagi mellow yellow kali ya?).




Dari semua gambar di atas, hanya yang paling bawah yang sempat tamat. Sumpah, saat membaca ulang saya muntah darah! Culun banget, udah gitu sering nyadur gambar dan ekspresi dari komik lain! Syukur nggak sempat terbit resmi. Saya bisa membayangkan reaksi orang-orang yang membacanya. 

Beralih ke masa perkuliahan, saya mulai sedikit mengkomersialisasikan bakat gambar saya. Berawal dari seorang senior yang mempromosikan bakat saya pada teman-temannya (Thank You so Much kak Vinda, anda membantu saya menambah  pundi uang jajan bulanan yang tak seberapa) saya jadi mendapat proyek membuat gambar ilustrasi dan komik untuk nembak gebetan hehe. Proyek ilustrasi saya kebanyakan dipake oleh mahasiswa/i psikologi. Nggak tau deh mata kuliah apa yang bikin mereka pesen ilustrasi sama saya. Tapi lumayan lho, saya dapat Rp25.000 per gambar yang saya bikin.

Nah, kalo untuk proyek nembak gebetan saya sempat dapat 2 proyek yang lumayan menghasilkan duit. Dua-duanya datang dari kak Vinda. Hanya satu yang sempat saya copy untuk dijadikan arsip. Di bawah ini adalah preview nya =)

Klien saya yang ini berhasil jadian dengan gebetannya. Sayangnnya mereka kemudian putus. Saya sempat berjumpa dengan abang ini selang 2 tahun pasca proyek. Ajaibnya dia masih kenal saya, saya malah sudah lupa. Tapi syukur langsung ingat begitu dia bilang dia yang pesen komik. Saya ingat betul menggambar karakternya versi komik yang berjenggot berkali-kali sampe larut malam. Nama abang ini kalo nggak salah Donny. 




Selain menjadi ilustrator dan komikus bayaran freelance, saya juga sempat nangkring jadi ilustrator dan reporter di UKM Tabloid Mahasiswa Suara USU. Saya sempat menerbitkan komik serialisasi, tapi terputus karena saya mengundurkan diri dari SUARA USU karena alasan kesehatan. Ah, I wish i have a fit body. Sampai sekarang saya masih kepikiran soal pengunduran diri tersebut. Saya merasa seperti melepaskan sesuatu yang penting. 

Kalau dipikir-pikir, masa SD-SMP dan SMA adalah masa-masa saya paling produktif dalam berkarya. Memang masih cupu dan cetek, tapi saya konsisten menghasilkan tulisan, komik dan ilustrasi. Baik itu yang diterbitkan di Mading (Saat SMA saya menangani dua Mading, satu mading OSIS dan satu lagi Mading Rohis). Saat awal-awal kuliah juga saya sempat rajin menulis jurnal pribadi dengan bahasa acak kadut campuran Jepang, Inggris dan Indonesia. Kalau sekarang? Nulis singkat di blog  aja saya turun naek.

Saya sebenarnya suka kertas sebagai media menulis dan berekspresi. Saat menggunakan kertas, all you have to do is go with the  flow. You cant Undo it or simply copy and paste. Its all about be true to your self. Tidak heran sampai sekarang saya masih suka lapar mata beli buku dan notes. Saya juga paling suka kalau beli majalah ada bonus notesnya. Saya punya tiga buku tulis tebal yang isinya full gambar dan tulisan iseng saya (serius dan nyeleneh) dan juga diselipi catatan perkuliahan. Jika sedang suntuk saya suka membuka dan membaca kembali tulisan-tulisan jadul. Saya dapat menilai diri saya sendiri. Bercermin dan evaluasi diri saya masa kini. 

So What am i thinking? Saya seperti disadarkan bahwa saya semakin tua, tapi belum juga dewasa sepenuhnya. It's a wake up alarm. Dampaknya lebih keras dari pada setelah saya menonton Charlize Theron di movie Young Adult. Beban pikiran saya jadi bertambah karena saya mulai serius memikirkan hal-hal yang saya anggap sepele sebelumnya. Mungkin ini akan mengganggu tidur saya dalam beberapa hari ke depan. Mudah-mudahan saya tetap sehat dan waras.

Kamis, 07 Februari 2013

Ladies and the Culture Exchange

Kebudayaan tradisional jepang mungkin adalah kebudayaan tradisional yang paling mengglobal dan menjadi bagian dari kebudayaan populer di berbagai negara dunia. Seperti yang Profesor Situmorang ajarkan kepada saya dan kawan-kawan semasa kuliah dahulu, ada tiga lapisan kebudayaan dalam interaksinya dengan kebudayaan lainnya. Lapisan pertama dan terluar adalah Ilmu pengetahuan dan teknologi, lapisan ke-2 adalah kebudayaan dan paling dalam dan inti dari semuanya adalah agama. 

Lapisan yang paling mudah diserap adalah lapisan terluar, ilmu pengetahuan dan teknologi. Ketika sebuah komunitas masyarakat berinteraksi dengan komunitas di luarnya pastinya yang pertama kali dengan mudah mereka serap adalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki dan diaplikasikan oleh komunitas tersebut. Hal ini bisa kita lihat dari bagaimana Belanda menjajah Indonesia sampe lebih dari 3 abad. Memang sangat menyedihkan dijajah dan diperas sampe ke sum sum tulang belakang, tapi look at the bright side perlahan masyarakat Indonesia mulai teredukasi dengan cara Belanda. Setelah menyerap pendidikan Belanda maka kemudian cara hidup meneer dan noni akan ikut diadaptasi dan selanjutnya kita tahu bahwa kemudian agama Kristen juga berkembang di Indonesia. 

Di era modern sekarang ini perdagangan masih tetap menjadi media pertukaran kebudayaan. Jika dulu perdagangan antar bangsa dilakukan dengan cara barter maka sekarang ekspor impor menggantikannya. Produknya bukan hanya rempah dan tekstil, sekarang kebudayaan pun dikemas dan di perdagangkan dengan kemasan baru. Caranya? contoh sederhana adalah restoran franchise. Wendy's, Domino Pizza, Hoka Hoka Bento, A&W, KFC dan berbagai restoran fine dining berlisensi yang tersebar di kota-kota besar. Belum lagi cabel television yang memungkinkan kita menikmati sajian berita dan hiburan dari berbagai negara. Perlahan tapi pasti, kita mulai menyerap nilai-nilai kebudayaan dari negara seberang tersebut dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Lewat jalur pendidikan kebudayaan asing juga menelusup ke dalam kehidupan. Sekolah-sekolah di Indonesia banyak yang memasukkan pelajaran bahasa asing dalam kurikulum.Tidak hanya bahasa Inggris yang lazim disebut bahasa internasional, bahasa Jerman, Arab, Belanda, Jepang dan Mandarin. Di bangku kuliah, mempelajari bahasa tidak hanya sekedar tata bahasa dan kosa kata namun juga kebudayaan. Tidak heran jika disela-sela perkuliahan mahasiswa-mahasiswi bahasa asing akan mengadakan festival atau pertunjukan kebudayaan dari bahasa yang mereka pelajari. Yang paling semarak dan rutin diadakan dan tentunya menarik banyak atensi baik dari pakar dan awam adalah festival kebudayaan jepang. 

Korean Wave boleh mewabah, tapi belum bisa mengalahkan  meriahnya Festival Kebudayaan Jepang. Kalau menurut pendapat pribadi saya sih karena budaya populer Korea yang masuk ke Indonesia masih menyentuh satu lapis masyarakat saja yaitu sebagian besar teens dan young adult. Bandingkan dengan kebudayaan populer Jepang yang menyentuh nyaris seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Anak-anak akan tertarik dengan animasi dan komik, remaja dengan harajuku style, dewasa dan orang tua tentunya lebih suka menikmati sesi workshop chanoyu, ikebana dan shodo. Itu lah daya tarik dari kebudayaan Jepang.

Jika Bunkasai lagi marak-maraknya diadakan seantero Medan ( dari Binjai sampai Perbaungan ikut-ikutan ) kebanyakan dibanjiri anak muda dan orang tua yang mendampingi anak-anaknya. Maka kali ini Konsulat Jenderal Jepang di Medan dengan didukung oleh perkumpulan Nyonya-Nyonya Medan Japan Club (Para Nyonya dari ekspat yang bekerja di Medan) mengadakan acara pengenalan kebudayaan Jepang bagi ibu-ibu PKK kantor Gubernur Sumatera Utara pada 6 Februari 2013. Acara ini terdiri dari workshop ikebana, chanoyu dan pemakaian yukata

Kehadiran saya di acara ini bukan buat terlibat langsung, hanya untuk urusan dekor mendekor. Tapi saya dan teman-teman satu tim dekorasi sempat menyaksikan chanoyu dan pemakaian yukata sebelum membenahi dekorasi setelah acara selesai. Dari apa yang saya lihat, para ibu-ibu PKK tampak sangat excited dan curious dengan setiap langkah-langkah chanoyu. Mereka juga banyak bertanya, mulai dari pertanyaan remeh sampai cukup serius. Ibu Khadijah dari Konsulat Jenderal Jepang di Medan juga menjabarkan berbagai keterangan dan informasi mengenai upacara minum teh sementara Mrs Kai suiko beraksi. Untuk ikebana ada Mrs Sakae Sitompul sebagai instrukturnya.

Saya tidak melakukan tanya jawab, apalagi wawancara di acara ini. Hanya jadi penonton pasif, dan pengamat aktif berhubung mata saya mengantuk sangat haha. Tapi saya menyempatkan diri buat mengambil beberapa gambar ...

















The flowers

The Arrangement