Jumat, 20 September 2013

Cosplay session : AKB0048

 Pict Source http://nerdolife.blogspot.com

Saya kangen cosplay. Bukan untuk bercosplaynya ya, tapi bergabung dengan teman-teman dari komunitas Cosplayer  Medan di sebuah event. Menonton mereka beraksi di atas panggung dan mengabadikan aksi terbaik mereka. Kesibukan bekerja dan jadwal acara cosplay yang seringkali berbenturan dengan kegiatan lainnya seringkali membuat saya menggerutu karena melewatkan kesempatan untuk kongkow dengan teman sehobi. Saya mungkin sudah tidak aktif ber-cosplay lagi, tapi jauh di lubuk hati saya selalu exciting menyambut event berbau ke-Jepangan yang menyuguhkan cosplay sebagai salah satu acaranya.

Saya mengenal cosplay dari majalah Animonster edisi lama yang saya beli di kios koran zaman saya SMA di kota kelahiran saya. Berawal dari hobi baca komik, ketertarikan saya terhadap budaya pop Jepang merambah ke animasi, J-pop, Harajuku Style which is including Cosplay di dalamnya, dan sejarah dari negeri matahari terbit tersebut. Hal-hal yang tersebut jugalah yang membawa saya memilih kuliah di Departemen Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara. 

Sabtu, 14 September 2013

London ; A city, Rain and Love stories


Lucky I'm in Love with my best friend
Lucky to have been where i have been
Lucky to be comin' home again


What if, kamu jatuh cinta sama sahabat kamu, memendam perasaan itu bertahun-tahun lamanya, Takut akan merusak persahabatan sehingga kamu memilih diam, lalu pujaan hati kamu memutuskan untuk mengejar impiannya di negeri yang jaraknya tidak dekat, dan kamu akhirnya sampai di satu titik dimana kamu harus memutuskan menyampaikan (perasaan kamu) atau tidak sama sekali (Hatimu remuk dan persahabatan kalian tetap terjaga).

London, novel karya Windry Ramadhina ini bukan sebuah kisah cinta, tapi beberapa kisah cinta. Ada Gilang si tokoh utama yang terbang 21 jam lamanya untuk menemui pujaan hatinya, sahabat masa kecilnya Ning, yang mengejar mimpinya di negeri Ratu Elizabeth. Tanpa perencanaan. Hanya dorongan yang sangat kuat dan nasehat-nasehat dari sahabatnya yang menjadi bekal. Setelah melalui penerbangan dengan transit sekali di Hongkong, dimana ia bertemu seorang pria yang diberinya 'nama' V, Gilang membawa sejuta harapan di depan rumah Ning di Fitzrovia. Tapi Ning tidak ada disana. Ia pergi. Bukan Ning yang menerima kejutan dari Gilang. Adalah Gilang yang terkejut menemukan pujaan hatinya.

Rabu, 11 September 2013

1985 : the Breakfast Club

Pict source en.wikipedia.org

5 orang siswa dengan latar belakang dan karakter unik berkumpul dalam satu ruangan seharian di akhir pekan yang seharusnya mereka habiskan dengan bersenang-senang menjadi tema film yang dirilis di USA pada tahun 1985 ini. Film ini disebut sebagai salah satu film dengan tema high school dan coming of age terbaik yang pernah ada. Dan saya membuktikan sendiri bahwa film ini awesome!

Afifah in Frames II

 

Oke, postingan ini membuktikan bahwa euforia tante baru masih menyelimuti saya. Keponakan saya memang lagi lucu-lucunya untuk jadi objek afeksi dan fotografi. Bukan hanya saya yang doyan jepret-jepret bayi mungil ini, menurut pengakuan kakak ipar saya Baby Afifah juga jadi objek foto para handai taulannya yang pulang merantau dari tanah Jawa lebaran kemaren. 

Selasa, 10 September 2013

1987 : Dirty Dancing

pict source reviewbrisbane.com/

Now I've had the time of my life
No I never felt like this before
Yes I swear it's the truth
and I owe it all to you


Satu bait lirik tersebut lah yang mengawali ketertarikan saya untuk menonton sebuah dance flick legendaris 'Dirty Dancing'. Awalnya saya hanya iseng browsing dengan youtube menikmati video musik lawas yang mana mengisi masa kecil saya berkat kesukaan Apa dengan Bon Jovi, Deep Purple dan Scorpion. Larut dalam pencarian saya malah direkomendasikan link yang satu ini .

Rabu, 04 September 2013

Must Try if You're in Bukittinggi : The Great Wall of Koto Gadang


Bukittinggi selalu menjadi destinasi wisata favorit jika orang-orang berkunjung ke Sumatera Barat. Daerah ini menawarkan eksotisme alam sejalan dengan wisata belanja, kuliner dan sejarah. Wisatawan lokal mau pun manca negara banyak memilih Bukittingi sebagai perhentian atau tempat stay selama mereka menjelajah wilayah Sumatera Barat.

Jika saya berbicara mengenai Bukittinggi hal-hal yang terlontar dari mulut saya pasti makanannya yang enak, udaranya yang sejuk, berbelanja murah, dan betapa praktisnya berwisata di Kota ini. Nyaris semua objek wisatanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Dari pengalaman jalan kaki sana sini itulah kemudian tercetus di benak saya sebuah julukan untuk kota yang juga merupakan tanah kelahiran dan kampung halaman beberapa tokoh nasional Indonesia ini. Bukittinggi negeri seribu jenjang (biasanya orang Indonesia lebih sering menyebutnya 'tangga'). Yeah, up and down. Bukittingi sukses bikin kaki saya gempor menjelajah kota ini. Jenjang Gudang, Jenjang 40, jenjang-jenjang lainnya di sekitar pemukiman. Semuanya membuat perjalanan dengan alas kaki yang juga 'jenjang' menjadi 'berbahaya'.