Rabu, 04 September 2013

Must Try if You're in Bukittinggi : The Great Wall of Koto Gadang


Bukittinggi selalu menjadi destinasi wisata favorit jika orang-orang berkunjung ke Sumatera Barat. Daerah ini menawarkan eksotisme alam sejalan dengan wisata belanja, kuliner dan sejarah. Wisatawan lokal mau pun manca negara banyak memilih Bukittingi sebagai perhentian atau tempat stay selama mereka menjelajah wilayah Sumatera Barat.

Jika saya berbicara mengenai Bukittinggi hal-hal yang terlontar dari mulut saya pasti makanannya yang enak, udaranya yang sejuk, berbelanja murah, dan betapa praktisnya berwisata di Kota ini. Nyaris semua objek wisatanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Dari pengalaman jalan kaki sana sini itulah kemudian tercetus di benak saya sebuah julukan untuk kota yang juga merupakan tanah kelahiran dan kampung halaman beberapa tokoh nasional Indonesia ini. Bukittinggi negeri seribu jenjang (biasanya orang Indonesia lebih sering menyebutnya 'tangga'). Yeah, up and down. Bukittingi sukses bikin kaki saya gempor menjelajah kota ini. Jenjang Gudang, Jenjang 40, jenjang-jenjang lainnya di sekitar pemukiman. Semuanya membuat perjalanan dengan alas kaki yang juga 'jenjang' menjadi 'berbahaya'.


Adalah berbagai foto-foto dengan latar tembok dan pemandangan yang mirip The Great Wall of China di facebook yang menyulut rasa ingin tahu saya. Beberapa kawan lama memposting foto-foto mereka di sebuah lokasi yang saya duga Tembok besar China. Namun terlalu banyak teman memposting foto dengan latar belakang serupa. Apakah mereka mengambil paket liburan ke China? Awalnya itu dugaan saya. karena penasaran saya bertanya kepada si empunya foto. Taraaa.. terjawab sudah bahwa itu bukan di China. Nggak jauh-jauh dari kota kelahiran saya ada miniatur Tembok Besar China, Great Wall Koto Gadang !

Usianya belum tua, belum sebanding dengan keagungan dan sejarah dibalik tembok besar China. Tapi ide membangun tembok menuruni Ngarai Sianok dan mendaki bukit menuju nagari Koto Gadang dapat dikatakan 'Brilliant'. Ngarai Sianok sebagai salah satu objek wisata di Bukittinggi belumlah memadai fasilitasnya. Sehingga kadang sebagian wisatawan enggan menjelajahinya karena kondisi jalan yang kurang memadai. Tapi dengan adanya Great Wall of Koto Gadang para wisatawan terpancing untuk menjelajah keindahan Ngarai Sianok dengan jalan kaki, tidak hanya menimatinya dari kejauhan dan ketinggian.

Panjang Rute Great Wall Koto Gadang hanya lebih kurang 1,5 KM. Tapi ini cukup menjadi tantangan fisik mengingat jalan yang ditempuh adalah ribuan anak tangga turun dan naik dengan beragam tingkat kecuraman.  Saran saya sih mending jangan pake heels disini dan prepare fisik plus sedia air mineral. Di tengah perjalanan tidak ada yang berjualan minuman soalnya. Kalaupun ada biasanya cepat laku karena pengunjung yang tidak sedia air minum sendiri di sini sangat banyak sementara stok dagangan mereka sedikit. Penjual minuman hanya ada di awal dan akhir rute.


 Jembatan menuju Great Wall. Ada petugas yang berjaga di masing-masing ujung jembatan ini. Jembatan gantung ini membelah jurang ngarai Sianok sedalam lebih kurang 15 meter. Jadi wajar jika hembusan angin cukup untuk membuat berjalan di atasnya tidak stabil. Pengunjung dibatasi hanya 10 orang sekali melintas. Tapi pada kenyataanya lebih dari 10 diperbolehkan saja kok, asal tidak bergerombolan dan bikin heboh ditengah-tengah jembatan.






and finally the end of the road which also means we have to walk the same route to get back home

Selamat menjelajah !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar