Sabtu, 14 Juni 2014

OOTD On The Sketch dan mengenang karir saya di masa lampau...


Ehem, Alhamdulillah ada kesempatan bagi saya untuk menunjukkan illustrasi kepada masyarakat luas. Dan itu adalah dalam bentuk #ootdonthesketch yang dicetuskan oleh Digi Magazine.

Digi Magazine adalah majalah lifestyle baru di Medan, Sumatera Utara. Mengusung tema One stop lifestyle and entertainment magazine saya berharap majalah ini mendapat sambutan positif dan biar juga ilustrasi saya bertahan lebih lama di salah satu halaman majalah tersebut, amin...


Saya dulu pernah berkecimpung (caelah..) di dunia per-majalah-an yang berubah jadi tabloid. Awalnya 5 bulan pertama dalam format majalah saya bergabung sebagai marketing, saat pimpinan majalah memutuskan untuk berubah format agar lebih praktis dan terjangkau saya diterima untuk bergabung dengan redaksi. Jadi lah saya fashion editor and also fashion writer *HAHA, ketawa aja gapapa kok* Pasalnya saya banyak mengalami kejadian 'unik' selama menjabat posisi ini. Apa pasal? sebagai seorang penulis dan editor fashion tampilan saya boleh dibilang jauh dari fashionable. Saya kucel, item, menggendong ransel eiger dan doyan pake kaos pudar. Apa aja kejadiannya cukup saya yang tahu deh...

Ini adalah edisi perdana tabloid yang saya tangani. Modelnya Rendi John adalah pemenang Pemilihan Model Cover Youngs Medan. Sekarang Rendi udah berkarir di level nasional dengan bermain di sinetron Diam Diam Suka. 

Edisi ke-2 modelnya adalah Pinky. Kalau menurut saya cewek ini salah satu model yang cukup meninggalkan kesan karena she has strong personality.

Model yang ke-3 adalah Riski Rakasiwi Lubis. Yang ini juga meninggalkan kesan karena dia cukup unik dan sangat lay back. Nyantai dan easy going. Konon edisi ke-3 ini paling laris karena Riski yang jadi modelnya. Sekali itu saya lihat bagian ekspedisi mondar mandir kantor mengambil tambahan tabloid  :p

Dan ini adalah edisi terakhir yang saya kerjakan bersama Tabloid Youngs Medan. Jujur saya lupa ini model siapa namanya. Hanya saja saya ingat cowok ini adalah siswa sekolah menengah teknik dan wajahnya mirip Pasha Ungu. Kalau nggak salah juga teman-temannya menyebutnya sebagai si Cuaca, kondisi tubuhnya berubah sesuai dengan pergantian cuaca. Ini bukan keajaiban dunia kalau menurut saya, yang ada si cowok ini memiliki alergi. :v

Walaupun karir saya sebagai jurnalis fashion sangat teramat singkat *bah* tapi satu hal yang membanggakan saya adalah saya terlibat penuh dalam menyusun setiap rubrik yang ada di tabloid ini, khususnya bagian fashion. Bagi saya pengalaman ini sangat berharga dan akan selalu saya ceritakan kepada teman-teman dan handai taulan walau tabloid ini endingnya tetep nggak begitu populer sehingga akhirnya sang pemilik dengan bijaksana memutuskan untuk menghentikan operasional Tabloid Youngs Medan. 








1 komentar:

  1. Karir masa lalu madam, tapi masa depan untuk aku. (-______-). Go madam, Go! Walaupun aku agak bete sih nggak jadi orang pertama yang melihat karya kakak. Hihihi

    BalasHapus