Senin, 06 Februari 2017

Aua Sarumpun, Quietly Beautiful


Aua Sarumpun adalah nama dari sebuah bukit yang berlokasi di Jorong Siturah, Nagari III Koto, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar. Bukit ini dinamakan Aua Sarumpun sesuai dengan keberadaan serumpun aua (aur / bambu) di puncak bukit. Lokasi ini sebenarnya bukanlah objek wisata dadakan atau baru. Keberadaannya sudah lama diketahui oleh para pecinta alam, peminat olahraga ekstrem dan para penggemar buru babi. Namun, karena akses lokasi yang cukup sulit dengan jalan tanah berbatu, tempat ini kalah populer dari Puncak Pass Padang Lua yang sudah dilalui oleh jalan beraspal. Pelan tapi pasti Aua Sarumpun mulai merebut popularitasnya yang tertunda, quietly and beautifully. 


Saya kembali berkunjung ke Aua Sarumpun untuk yang ke-3 kalinya. Kali pertama berkunjung kesini adalah setahun yang lalu untuk menemani seorang freelance travel journalist meliput beberapa objek wisata Tanah Datar, kali kedua saya membawa adik-adik dan seorang temannya untuk melakukan sesi prewedding untuk eks-rekan pramuwisata saya di Istana Pagaruyung, Zona. Ada banyak hal yang berubah di Aua Sarumpun selama kurun waktu tersebut. Ada yang positif dan ada yang negatif. Positifnya geliat aktivitas pariwisata di daerah ini semakin meningkat dan mendorong perbaikan dan peningkatan fasilitas. Jika tahun lalu jalan yang saya dan adik-adik lalui masih jalan tanah berbatu yang berlubang disana sini, tahun ini jalannya masih tanah berbatu tapi versi yang sudah rata dan aman. Tahun lalu saya dan rombongan berkali-kali harus turun dari sepeda motor karena terlalu berisiko mendaki dan menuruni jalannya. Kali ini kami berkunjung dengan aman dan lancar. Jika tahun lalu kami masuk secara gratis, maka tahun ini sudah ada pemuda Jorong yang menjaga pintu masuknya dan memungut uang masuk sejumlah Rp 5000 / orang. Bagi saya ini tidak masalah, malah bagus mengingat lokasi ini adalah lokasi yang terpisah cukup jauh dari pemukiman penduduk dan keberadaan fasilitas pendukung seperti toilet akan sangat membantu. Selain itu saya berharap dengan adanya pungutan masuk kebersihan areal ini akan lebih terpelihara.

Namun sayangnya begitu sampai di lokasi puncak Aua Sarumpun kami tidak menemukan satu pun kios pedagang yang beroperasi dan juga tidak satu pun ada orang selain kami. Yang berarti tidak ada pengamanan dan saat itu hanya ada saya dan adik serta seorang temannya. Tiga orang perempuan. Tapi syukurlah tidak berapa lama, muncul pengunjung lainnya yang terlihat seperti anak SMA yang membolos dan kesemuanya laki-laki. Sebagai catatan kami sampai di Aua Sarumpun pada pukul 11 siang. 

Hal lain yang saya sayangkan adalah bukit yang awalnya dipenuhi oleh ilalang yang tumbuh hingga hampir setinggi saya sudah banyak yang lenyap. Dibabat habis dan dibakar. Lereng bukitnya telah berubah jadi arena mountain bike. Penggemar olahraga sepeda berbahagia, kami yang doyan foto narsis berduka. Tapi tidak masalah, kami masih bisa menyeberang kebukit disebelahnya yang masih memiliki banyak ilalang, hahaha. Dan sebuah panggung kayu yang dahulunya ada di puncak Aua Sarumpun juga telah lenyap. Kami pun tambah berduka. Akan tetapi sebagai gantinya sudah ada sebuah toilet a la kadarnya. Cukuplah untuk pelipur lara. 


 Sudah terdapat spanduk di jalan menuju puncak Aua Sarumpun. Lokasi ini berjarak lebih kurang 20 KM dari pusat kota Batusangkar dan Istana Pagaruyung dan 5 KM dari Jembatan Ombilin. Jika kesulitan untuk mencari jalan ini gunakanlah Mesjid Jami Siturah sebagai patokannya. Plus, tepat di depan persimpangan ini juga terdapat menara pemancar telekomunikasi.

Pemuda Jorong telah menjaga jalan masuk ke Puncak dengan sebuah palang. Selepas jalan pemukiman yang berbeton, kita akan bertemu dengan jalan tanah berbatu. 



Serumpun aur (bambu) yang berada di puncak bukit sebagai asal muasal penamaan Bukit Aua Sarumpun. 


Karena memiliki waktu yang terbatas, kami segera saja berfoto-foto disini. Yuk, simak pesona Aua Sarumpun.















Danau Singkarak adalah danau terbesar ke-2 di pulau Sumatera. Danau ini memiliki luas 107.8 KM2 dan membentang di dua kabupaten, Tanah Datar dan Solok. Di puncak Aua Sarumpun kamu bisa melihat keseluruhan Danau Singkarak dan pemukiman penduduk di sekitarnya. Udaranya pun segar dan trip kamu akan semakin menyenangkan jika didukung oleh cuaca yang bersahabat. Tidak ada gazebo atau pondok untuk berteduh disini. Hanya hamparan ilalang dengan sedikit pohon. Pastikan untuk membekai diri dengan air minum yang cukup dan jika tidak merepotkan bawalah payung jika datang siang hari. Happy travelling, people!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar