Senin, 12 November 2012

No Yellow, No Glow

 I love This Yelow Umbrella!



Saya pertama kali jatuh cinta dengan payung berwarna kuning adalah saat SMA. Saat itu demam K-POP dan Mando-POP  sedang jadi wabah yang tidak terelakkan di kalangan abege kota Batusangkar. Dimana-mana anda akan melihat abege dengan strap HP bergambar wajah personil F4 favorit mereka, anak-anak SD mendekap di dada mereka notes atau binder berhiaskan senyum 4 personil F4. Emak-emak pun tidak mau kalah, mereka menyetel lagu tema Winter Sonata atau Endless Love atau Full House sebagai ring tone. Di radio, acara request dan titip salam masih laku, terus menerus memutar OST drama korea atau drama Taiwan, sesekali Peter Pan yang saat itu lagi nge-hits dengan lagu Topeng mnyempil. Di lapak-lapak VCD bajakan para pedagang tidak henti menawarkan VCD OST drama Taiwan hits macem TWINS,  MVP Lover, WInter Sonata, Sorry I Love You dan so on. Bahkan saya yang tidak begitu mengikuti drama-drama tersebut (kecuali  MVP Lover) jadi terpikat dengan wajah tampan a la Asia Timur.

Saya sejak awal sudah menjadi J-POP fans. Saya menyukai budaya Pop negara matahari terbit sekaligus mantan penjajah tersadis (menurut nenek-nenek saya) tersebut, mulai dari anime, menularkan saya ke J-Music, sampe J-Dorama, hingga kebudayaan tradisional yang sering diekspos media pop tersebut dalam jalan cerita drama, anime atau MV artis-artisnya. Saat MVP Lover nge-trend, saya jadi fans bukan lantaran wajah cakep pemainnya, melainkan OST-nya dimana lagu-lagu Pop Jepang berkeliaran di setiap adegan. Ada Ayumi Hamasaki, Da Pump, BoA de le le.Saya jadi doyan berburu OSt drama Taiwan karena adanya lagu-lagu Jepang yang menajdi BGMnya. Saya berkenalan dengan KOKIA justru lewat OST drama Taiwan "At The Dolphin Bay". 2 lagu KOKIA yang menajdi favorit saya hingga saat ini adalah Shiroi Yuki dan I Catch A Cold.

Nah, salah seorang adik kelas saya mengetahui hobi saya ini dan menawarkan meminjamkan kaset (beneran kaset lho, saat itu CD Original masih menjadi barang langka) OST drama Taiwan TWINS. Dia merekomendasikan beberapa track di dalamnya. Tapi bukan lagu jepangnnya yang menyita perhatian saya. Ada sebuah lagu Korea yang mengalihkan perhatian saya. Bukan karena liriknya. Bukan karena melodinya yang catchy. Tapi karena image singlenya yang ada d dalam kertas lirik. Di gambar tersebut ada seorang perempuan dengan rambut di kepang dua berwajah sendu sedang diguyur hujan sambil melindungi diri dengan payung berwarna KUNING!.

Belakangan baru saya ketahui bahwa itu bukan payung berwarna kuning. Yang berwarna kuning adalah tembok ato banner ato entah apa itu di belakang si cewek. Payungnya sendiri aslinya berwarna item garis-garis putih.

Lalu ada GLEE! . Matthew Morrison berduet dengan Gwyneth Paltrow menyanyikan lagu dari classic movie Singin' In The Rain. Saya lupa istilah GLEE! untuk lagu yang di campur aduk gitu, a mash up? yang jelas lagu Singin' In The Rain di selip selip-in dengan lagu Umbrella-nya Rihanna. 


Karena suka dengan lirik Singin' In The Rain , saya browsing dan menemukan poster film jadulnya.

Aslinya ada beberapa versi dari poster film ini. Warna payungnya berbeda-beda. Yang pasti sih karakter ceweknya menggunakan jas hujan berwarna kuning. Tapi dari sekian banyak warna warni payung di posternya, The Yellow Umbrella menjadi iconic. Hal ini terbukti dari pementasan drama panggung Singin' In The Rain selalu menggunakan payung berwarna kuning.


And This one ...


So... How can i not fall in love with this colour? Seperti tag line sebuah iklan TV, No Yellow, No Glow.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar