Jumat, 05 Oktober 2012

Body Me You


TGIF ! Thanks God I'm Fabulous ! Seandainya setiap perempuan memiliki tubuh indah sesuai dengan yang diimpikannya, pasti akan berucap seperti itu. And TGIF again! Thanks God It's Friday. Jumat kali ini tidak saya lewatkan dengan menangisi panggilan dr salah satu perusahaan incaran saya tidak kunjung datang. Yang berarti saya tidak lulus tes tertulis. Bah !

Saya memiliki beberapa teman akrab saat kuliah. Tidak hanya teman satu angkatan atau stambuk bahasa Medannya, tapi juga junior dan senior. Teman yang paling sering hang-out dan bar-gaje-gaje dengan saya adalah teman dari angkatan junior saya. Jika saya adalah stambuk 2006, maka teman nongkrong saya ini adalah stambuk 2007. Mereka tidak lebih muda dari pada saya, kami sebaya. Hanya saja mereka menunda kuliah satu tahun sehingga menempatkan posisi mereka di dunia perkampusan sebagai kouhai (junior) saya. Namun bukan sahabat junior yang mau saya bicarakan. Saya mau bicarakan soal sahabat satu angkatan saya dan seorang senior.

Jumat malam kali ini saya dan dua orang teman satu angkatan saya sesama eks-mahasiswi Sastra Jepang bertemu kangen setelah seminggu tidak bertemu (halah). Jumat malam minggu lalu kami suah melewatkan ladies karaoke nite sambil mabok kentang goreng. Maka malam ini kami kumpul-kumpul dengan agenda utang piutang malam karaoke. HAHAHA.

Saat sedang duduk dan berniat memesan menu kepada waitress Pizza Hut Plaza Medan Fair, sesosok perempuan berbadan kecil namun chubby menepuk pundakku. Suara nyaring dan tawanya khas. Ia menyapa aku dan teman-teman semejaku dengan hangat membara seperti sudah se-abad tidak bertemu (faktanya kami memang sudah tidak bertemu selama setahun).  Dia Senior kami. Senior kami yang lucu, mungil , dan ceking -OK, bagian ceking ini harus ditulis dalam bentuk past tense, karena bahasa indonesia tidak mengakomodasi bentuk lampau maka biar saya jelaskan di penjelasan interupsi yang nggak penting ini.

Ia datang bersama sang Adik yang 4 tahun lebih muda. Berstruktur wajah sama, kecil dan sepasang bola mata super belo. Sangat identik satu sama lain. Setelah sedikit bercengkerama akhirnya kami memutuskan menggabung meja dan mulai memesan menu paket dengan bill terpisah (ketahuan miskinnya!). Entah mengapa tumben-tumbennya pesanan kami cepat datang dan dimulailah pembicaraan kangen-kangenan dan studi komparatif para gadis mantan mahasiswa ini.

Senior : Wah Fris, kau makin cantik ya...
Friska : -pasang aksi mentel dan pose gadis anggun kantoran bergaji cetek-  baru tau kakak?
Senior : Kau makin kurus ya dibanding waktu kuliah dulu, makin cantik lah jadinya.
Saya  : Kakak nggak tau sekeras apa dia berdiet demi bodi yang sekarang, sampe kenak tipes dia !

Ya, sahabat saya  sebut saja Mawar 23 tahun korban pelecehan seksual anak TK sebelah rumahnya  Friska, seorang promotion staff perusahaan suplier alat musik terbesar di Sumatera Utara. Penampilannya layaknya gadis lajang yang bekerja tanpa tanggungan (kecuali bayar kredit sepeda motor tentunya), sepatu, tas, rambut dan make up yang tertata rapi. Jika melihat foto-foto awal kuliah tidak akan ada yang menyangka Friska berbodi lumayan berisi plus ditunjang sama penampilan yang rada-rada boyish, khas mahasiswa-mahasiswa baru, sneakers and t-shirt adalah wardrobe favoritnya.  Sekarang, meet new Friska, career woman bersepeda motor matic (hasil gaji jadi bankir sebelumnya) , ber-rok mini, blus feminin,  dan killer heels dan body yang seratus lapan puluh derjat beda... dari bodi jaman kuliah.

"Aku sejak kerja ini lah jadi begini badanku. Awalnya awak nggak sadar-sadar sampai waktu itu naik becak sama adek dan Uni ku," cerita si kakak Senior."Jadi biasanya kalau kami naek becak, kami bertiga muat duduk di satu tempat duduk itu. Tapi tiba-tiba aja saat itu aku mau duduk, 'Un, geser dong Un' aku sampe berkata gitu lho sanking nggak muatnya lagi..." Wajah si kakak kontan memerah dan tertawa sendiri mengingat pengalamannya. Dia kemudian bercerita lagi soal pengalaman geser menggesernya, "Di angkot biasanya awak yang paling kecil bisa diselipin, sekarang orang mau duduk pasti awak diminta bergeser." Sejak mulai bekerja sebagai seorang ilustrator di sebuah perusahaan multimedia pembuat game dan software, Seniorku itu mengaku semakin jarang bergerak dan semakin banyak makan. Bekerja di depan layar komputer dengnan tuntutan deadline membuatnya seringa melarikan diri dan memperbaiki mood dengan makanan.

Hal seperti ini bukan cuman seniorku yang satu ini yang merasakan. Salah satu seniorku yang kutemui beberapa hari sebelumnya juga mengalami perubahan drastis. Dulu ia bertubuh sangat ideal, namun saat bertemu aku terkejut dengan perubahan badannya. Ia sempat bekerja sebagai operator telpon perusahaan taksi. Dimana situasi bekerjanya nyaris sama dengan seniorku yang satu itu. Duduk dibelakang meja dan bekerja dengan instrumen yang berada di atas meja saja. Lagi-lagi makanan menjadi sebuah pelarian. Sahabat-sahabat kuliahku juga banyak mengalami hal yang sama, Staff Kantor, Teller Bank, dan Costumer service adalah jenis-jenis pekerjaan yang memungkinkan seseorang menjadi gemuk secara instan. Umumnya reaksi pertama saya saat bertemu dengan mereka setelah sekian lama adalah ,"Wah, gemukan ya. Makmur banget idup lo!". Hahahaha. Lain dengan teman-teman yang bekerja di lapangan. Mereka keballikan dari yang bekerja kantoran, KURUS. Karena aktifitas dan mobilitas kerja yang berbeda mereka mengeluarkan lebih banyak keringat dan membakar lebih banyak kalori.

Kembali ke cerita di awal, tubuh Friska memang jauh lebih ideal yang sekarang dibanding saat kuliah. Demi tubuhnya yang sekarang Friska menjalani berbagai percobaan diet ketat dan experimen makanan yang ditelusurinya dari internet. Walau sempat menemui jalan buntu dan stagnan, Friska segera menyadari ritmenya dengan mempelajari plus-minus program diet yang diuji cobanya.

"Aku mulai diet waktu pertengahan kuliah, Aku riset di internet aku print semua nya. Dari situ aku cobain satu persatu. Mulai dari Diet karbohidrat, diet golongan darah semuanya, aku bahkan pernah nyobain diet yang mengganti makanan dengan PISANG!"

"Hah, pisang?"

"Iya, aku cuman makan pisang selama seminggu. Efeknya berat badanlu memang turun. tapi badanku lemas, tidak berenergi. Aku sampe sempoyongan ke kampus."

Friska lalu mulai bercerita soal diet-diet lainnya, hingga pengalaman dia pernah nyaris anoreksia. Dari pengalaman Friska, 1 bulan pertama diet adalah tahap yang paling gampang karena akan langsung menunjukkan hasil Tapi tahap satu bulan pertama inilah yang paling krusial dari program diet keseluruhan. saat 1 bulan pertama seorang diet-er berhasil menurunkan berat 4 Kg maka secara otomatis dia akan berpikir bahwa jika dia konsisten dengan dietnya maka ia akan menurunkan berat badan dalam jumlah sama bulan berikutnya. Padahal di bulan ke-dua adalah tahap stagnan. Di bulan tersebut berat badan akan stuck. Tidak berkurang sama sekali. Nah, Diet-er yang hopeless biasanya akan stress dan berpaling dari diet karena berpikir dietnya tidak lagi efektif.

"Justru jika kita bisa bertahan melewati bulan ke-2, maka kita pasti bisa berhasil di bulan ke-3 dan seterusnya  begitu pengalamanku."

Saya dan teman termasuk senior dan adiknya takzim mendengar penjelasan Friska.

"Trus yang paling penting, kita harus kenal tubuh kita sendiri. Badan kita ni faktor turunan. Kalau memang turunan berbadan kecil, kita bisa diet sampai ceking, tapi kalau memang dari sononya turunan badan besar, berusaha sampai kapan pun nggak akan bisa dapat badan sekurus dia -Friska otomatis nunjuk saya-"

"Makanya aku nggak maksa buat nurunin berat badan lagi. Saat ini beratku berkisar di 49-50-51 dengan tinggiku yang cuman 150 cm."

Perempuan mungkin memang makhluk ciptaan Tuhan paling cantik (that's why kata 'cantik' memang tercipta cuman buat perempuan). Tidak heran jika mereka senantiasa berusaha menjaga anugerah yang Tuhan berikan kepada mereka. Mulai dari ujung kepala sampai ujung kakai ada nama treatmentnya. cream-bath, meni-pedi, lulur, ratus, dan lain-lain. Bukan semata pengen dipandang cantik dan menarik oleh lawan jenis. Menjaga kecantikan dan bentuk tubuh juga merupakan sebuah kepuasan tersndiri. Siapa yang nggak akan berpuas diri kalau rambutnya wangi, lembut dan tertata? Siapa yang nggak akan berpuas diri kalau kukunya rapih bersih dan nggak ada tanah nyelip? Hal ini juga sangat berhubungan dengan level kepercayaan diri. Saat seseorang merasa OK dengan dirinya (fisik dan mental) ia otomatis akan semakin percaya diri dan fearless.

Soal body apalagi. Body yang menjadi kulit luar atau kemasan individu juga merupakan aset yang penting untuk dijaga. Body mencerminkan siapa diri kita. Tidak hanya soal gendut, lansing dan ceking. Tapi juga, dekil, sederhana dan terawat. Jika kita melihat seseorang yang gendut apa yang ada di kepala kita? Nah, pasti deh kita langsung maen judge ,"Ni orang gendut, makannya banyak dan malas gerak." kalao yang ceking,"aih kurusnya, kurang gizi atau 'make' nih?"

Berkat Diet super ketatnya, Friska berhasil membangun kepercayaan dirinya. Friska berhasil merepresentasikan value yang dimilikinya. Siapa pun yang bertemu dengannya pasti akan menyukai attitudenya dan penampilannya yang berkelas.

Bagi seseorang yang terbiasa memiliki body ber-isi seperti Friska, mempertahankan hasil diet tidaklah ,mudah. Badan Friska cenderung mudah berisi lagi jika ia mulai menyalahi aturan makannya. No pain no gain memang. Demi bentuk tubuh ideal, Friska harus berjibaku menjaga pola makan dengan menyingkirkan karbohidrat dari nasi dan menggantinya dengan Oat. Tidak makan berat saat malam. Lebih memilih daging ayam bagian dada yang hambar dari pada sayap atau paha yang gurih. Namun memang harus begitulah dalam ber-diet. semua pola makan jelek harus diubah extremely. "It's only a matter of time," ujarnya bijak. "saat tubuhmu mulai terbiasa maka itu tidak akan menjadi hal yang menyusahkan."

Saya merasa sedikit tertohok dengan ucapan Friska sebenarnya. Saat orang lain memuji badan saya bagus saya sebenarnya memiliki dosa besar, yaitu pola makan yang jelek. saya tidak pernah benar-benar makan dengan teratur. Friska dengan pola makan barunya makan dengan teratur dan gizinya seimbang. Saya? jika serangan malas datang saya hanya makan satu kali dalam sehari. Parahnya lagi saya kadang hanya makan nasi dan telor ceplok. Tambahannya? Segelas teh manis panas. Namun untungnya saya bukan penggemar cemilan. Saya tiak terlalu suka membeli cemilan dengan kadar garam atau gula tinggi. Saya juga tidak suka mengkonsumsi minuman kaleng. Dibalik pola makan yang jelek saya sangat suka sayuran. Jika tidak terlalu banyak beraktifitas saya lebih senang makan nasi goreng , nasi putih atau mi goreng dengan satu mangkok aneka sayuran  (biasanya brokoli, wortel, arcis, tomat dan buncis)  yang direbus dengan bumbu tambahan GARAM saja. Nggak tahu deh pendapat ahli gizi apa. Tapi saya melakukannya tanpa tujuan khusus. hanya kebiasaan saja. Jika lagi rajin saya akan push up dan sit up sebelum tidur, hehe. Tapi saya rasa benar kata Friska, bentuk tubuh saya yang sekarang adalah warisan orang tua. Baik dari pihak Bapak dan Ibu tidak ada saudara ataupun orang tuanya yang gemuk. Mereka bertubuh sedang dan kurus. Saya harus berterimakasih pada tulang kecil mereka. Lucky Me.


So Guys, ini bukan lah masalah tubuh dengan penampilan yang menarik. Adalah kesehatan kamu yang harus jadi prioritasnya. Tubuh ideal bukanlah kurus ceking layaknya model-model runway. Tubuh yang ideal adalah tubuh yang membuatmu percaya diri dan kesehatanmu tetap terjaga. Percuma kamu capek-capek ngurusin badan kalau malah jadi sakit-sakitan. Seperti saya, berat badan saya biasanya berkisar di angka 42-43. Disaat berberat badan segitu saya sering kali gampang masuk angin dan alergi saya akan debu seringkali berlebihan. Saat berat badan saya naik 3 kilo, saya merasakan dampak positif. Badan saya jadi sedikit lebih kebal terhadap cuaca. Alergi pun kalau kumat tidak separah yang dulu-dulu. saya merasa saya lebih sehat. Orang-orang disekitar saya mamandang perubahan saya dengan positif (ada juga yang negatif dengan bilang, kok gendutan?", dasar orang aneh ) . Berat badan saya 47 Kg, dengan tinggi cuman 154 dan saya (rasa) sehat hehehe *narsis mode on*




Tidak ada komentar:

Posting Komentar