Senin, 29 Oktober 2012

Family Combo


Seperti yang saya sudah post sebelumnya, bahwasanya saya adalah anak ke 3 dari lima bersaudara di keluarga yang lumayan gokil *caelah bahasanya* di Sumatera Barat sana. Emak saya adalah perempuan Minang totok yang berkulit putih dan berhidung mungil *sedikit lebih baik dibanding pesek* Kalo melihat foto di masa muda Emak, masa di mana ia sempat mencicipi era ke-emasannya sebagai kembang desa Balai Tabuah, Emak lebih mirip Cici Chinese berdialek hokkien yang lazim saya temui di mall - mall besar Kota Medan, bedanya Emak nggak berstiletto , nggak ber hot pants dan nggak bervarises karena ia masih teramat muda.


Lain emak lain pula Bapak. Bapak adalah makhluk tengil pertama yang saya kenal pernah ada di bumi ini. Kalau anda pernah nonton "Diary Of A Wimpy Kid" atau baca bukunya, maka Bapak saya adalah Greg, si tokoh utama. Cuman, tampang Bapak saya lebih ke arah Rodrick dari pada ke culun Greg. Kenapa demikian, karena setiap teman saya melihat Bapak pasti komen "Bapakmu ganteng ya!", atau "Bapak mu masih muda ya!".

Bukannnnnn saya bukan penderita father complex. Saya juga nggak doyan menyanjung-nyanjung Bapak saya sebenarnya, karena di di kesempatan pertama saya sudah mengatainya TENGIL. Tambahannya yah sok kecakepan, ke pe-de-an, ke-ge-er-an dan blah blah blah. Bapak cenderung ingin menampilkan kesan smart dan berwawasan saat tampil atau bertemu dengan banyak orang. Jaimnya mintak ampyounnnn. Ga heran deh kalo dia doyan baca koran. Saya paling ingat dulu bapak doyan melarikan koran pagi dari kantornya untuk dibaca di rumah, kadang koran itu tidak pernah dikembalikan ke kantornya lagi (yang berlokasi di depan rumah kami). Ujung2nya, adalah kami anak2nya yang membaca koran tersebut. Mengguntingnya untuk keperluan tugas kliping berita dari sekolah dan untuk menyalakan api saat membakar sampah.


Bapak dan emak mewariskan banyak sifat2 mereka kepada kami. Kalo soal penampilan, khususnya warna kulit, bapak menang telak dengan memenangkan 4 orang diantara kami sebagai suksesor kulit sawo matang eksotisnya. Tapi emak mengalahkan Bapak kalau soal pewarisan tinggi badan, ia merebut 3 dari 5 orang anaknya dan menjadikan mereka sebagai hobbit dari ranah Minang dengan tinggi tidak lebih dari 157 cm. Eh, nggak ding, tidak lebih dari 157,5 (Abang saya nomer 2 tingginya hanya mampu mencapai angka tersebut, kasihan , tapi dia menaikkan "tinggi"-nya lewat prestasinya di sekolah. Abang nomer 2 memang bukan termasuk langganan juara 3 besar, tapi dia adalah siswa cerdas yang mewakili sekolahnya lomba kemampuan IPA dan matematika, menjadi sekretaris OSIS dan ditaksir banyak gadis saat SMP (sampai mereka menyadari bahwa mereka tumbuh lebih tinggi) dan sukses kuliah tanpa capek-capek ikut SPMB, sering dapet beasiswa dan lulus tepat waktu, nggak  lama menganggur sampe akhirnya dapet kerja di pelosok hutan, sekian.)

Kalau soal sifat, Adalah emak yang paling banyak mewariskan sifat2nya kepada anak-anaknya. Masalah keras kepala adalah yang paling sedikit dibagikan emak. Dari 5 anak emak, 2 diantaranya cuman yang mewarisi sifat emak yang paling paling paling menyebalkan ini. Adalah saya dan abang nomer 1 yang mendapatkannya. Entah ada hubungannya dengan zodiak atau tidak, yang jelas saya dan abang sama-sama lahir di bulan Juni, tanggal 23. Kalau sudah perang mulut, kami berdua sulit dipisahkan. Tapi seiring bertambah umur saya jadi memahami karakteristik saya lewat abang nomer 1. Jika bertengkar kami suka saling berteriak melontarkan argumen. Pantang mengalah. Nah, saya tahu hal tersebut sehingga jika sudah kesenggol bacok dengan abang nomer 1 saya biasanya memilih diam dan tidak membalas omongannya. Hasilnya, dia bosan ngoceh dan diam. 

Kalau soal sifat tengil milik Bapak, ini ajibbbbnya. Sifat ini menurun kepada 4 dari 5 anaknya, yang tidak mewarisi ini hanya abang nomer 1 yang mewarisi sifat humble emak saya. 4 anak bapak dan emak emang tengilnya minta ampun. Doyan pamer, agak sok gaol, doyan pencitraan dan so on. I have to admit it. Saya memang memiliki kecenderungan untuk menjaga citra diri sebagai orang slebor dan gampang didekati *yang kadang saya sesali*. Sifat ini kadang memberi dampak positif, tapi kadang juga negatif. Positifnya saya gampang dekat dengan orang-orang yang baru saya temui, gampang beradaptasi dan bersosialisasi dan gampang dipercayai. Negatifnya, orang cenderung menilai karakter saya dengan 'rendah'. Saya sering mendengar orang yang baru kenal saya beberapa bulan berkata, "Nggak ku sangka kau cerdas juga ya.", atau "Nggak kusangka kau sarkastik juga ya,", atau "Kau lebay deh, jangan sok caper napa?". Jadi saat pertama kali kenal saya mereka menilai saya seperti apa? -________- "

Selanjutnya adalah soal PD, alias ke- Percayaan Diri. Hanya saya yang mewarisi sifat ke-PEDE-an Bapak. Bapak pernah berkata bahwa dari 5 anaknya, hanya saya yang benar-benar mandiri dan berani melakukan segala sesuatu sendiri. Tidak mengandalkan atau menggantungkan keputusan berdasarkan kehendak atau partisipasi orang lain. Saya cukup setuju, siapa lagi anak Bapak saya yang berani malu-maluin tampil norak menari di panggung kelulusan SMA? menjadi MC padahal tidak punya basic  apalagi pengalaman, berangkat kuliah ke Medan dan cuman ditemani hingga hari pendaftaran ulang mahasiswa baru saja, dan minta makan tanpa berbasa-basi kalo berkunjung ke rumah kerabat...  Saudara saya yang lain cenderung menyerahkan urusan HUMAS kepada saya, sampai abang nomer 2 pernah mengusulkan agar saya concern cari kerja di bidang Humas karena dia melihat bakat saya adalah berbicara dan mempengaruhi orang lain.

Sifat selanjutnya adalah KEPO. Dan juaranya adalah ... eng ing eng, cuman 1 diantara kami yang mewarisi sifat KEPO emak. Adik perempuan saya, anak ke-4 yang bisa! Adek saya satu ini memang sumber gosip ter-tidak-percaya. Hobbynya adalah beramah-tamah dengan orang sekitar, apalagi sejak dia menjadi tukang ojek emak saat harus bolak balek kampung ngurus nenek kami. Kadang dia suka mengingkarinya dengan berkata ,"jangan ngomong itu lagi napa? bukan urusan kita itu." Tapi jauh dilubuk hatinya saya yakin dia sangat penasaran dengan cerita tersebut. Alasan lain mengapa adik saya nomer 4 ini saya sebut pewaris KEPOlogi emak adalah kecenderungannya untuk mempercayai mentah-mentah info yang didengarnya. See, it's enuf to awarding her "Miss KEPO".

Hal yang sedikit ajaib dalam pewarisan gen dalam keluarga kami adalah rambut. Emak berambut keriting afro (yang kalo panjang bukannya menjuntai ke bawah, tapi malah mengepul membentuk bola dunia berwarna hitam kusut), Bapak berambut ikal. Ajaibnya, 4 diantara kami berambut ikal, dan 1 orang berambut teramat lurus! Tidak ada yang mewarisi rambut Afro emak. Si rambut teramat lurus adalah adek saya yang perempuan alias anak nomer 4. Rambutnya tebal dan lembuut. Saya sangat iri dan kagum, sampai ingin rasanya menjambaknya dan merasakan helaian rambutnya lolos dengan mudah di sela jemari saya (iklan shampoo mode on).

Keluarga besar kami ini memang unik dan aneh terkadang. Tapi saya bersyukur terlahir di keluarga ini. Dibalik sifat-sifat tidak terduga Bapak, Emak, Abang nomer 1, Abang nomer 2, Adek perempuan alias anak nomer 4 dan si bungsu tersimpan begitu banyak chemistry yang tidak dapat diuraikan dengan kata-kata. Karena jika diuraikan, saya mungkin akan lupa bagaimana cara mengakhirinya. Yang pasti, saya selalu berbahagia apabila libur lebaran tiba dan saya akan kembali ke rumah dimana ada saudara-saudara saya dan tentunya Bapak dan Emak yang menyambut saya dengan pelukan dan ciuman hangat. It's a big family, big hearted people, loving each other, share everything together, we've experienced starving together, hard  times, happy times, tears and laugh, and we stay together as one. It's a Combo Family =D

2 komentar:

  1. kalo diperhatikan gambar sepertinya kmu yg di kanan emak, soalnya kmu keras kepala udah mak bilang cewe jangan main bola, malah main bola, tuh lecet dengkulnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salah.. yg bener saya anak perempuan dibelakang anak berdengkul lecet! waktu kecil saya didandani sangat PEREMPUAN oleh ortu... -___- tapi adek perempuan saya LAKI-nya mintak ampyounnn. makanya saya gambarin dengkulnya lecet! kekekekeke

      Hapus