Rabu, 10 Oktober 2012

I Am Madly In LOVE with Dance Flicks & Musical



Street Dance, Step Up, You Got Served!, Footloose, Bring It On, School Of Rock, Glee series, Rock af Ages, Disney Dance and Sing along Movies baik itu animation or live action and so on. I LOVE it so much.

Selain nonton RomCom gaje saya paling doyan nonton pelem yang ada goyang2nya dan nyanyi2an. Nonton pelem konvensional pun saya juga paling concern dengerin musiknya. Jadi nggak heran kalo pelem dah ada tulisan The End nya pun saya masih nunggu sampe credit tittlenya karena penasaran dengan lagu latar yang saya sukai di film tersebut. Sayangnya kalo nonton pelem di bioskop sering di skip credit tittlenya karena pengumuman FILM TELAH BERAKHIR SILAHKAN PERIKSA KEMBALI BARANG BAWAAN ANDA blah blah blah. Heran nih bioskop, orang datang ke bioskop kan biar bisa mengapresiasi karya sineas nah pas giliran nama2 sineasnya muncul di credit tittle malah dihilangkan -___-.

Untuk mengatasi hal itu biasanya saya nyamperin om google dan nanya list OST pelem ini itu dengan mendetail yang berujung pada di redirect-nya saya oleh om google ke macem-macem situs download lagu, baik itu gretongan atau pun berbayar.

Film musikal yang paling berkesan di kepala saya banyak, tapi saya doyan nonton August Rush dan School of Rock berulang-ulang. August Rush mungkin cheesy dari segi cerita, tapi saya hanyut dan larut bersama petualangan besar Freddie Highmore dalam pencarian kedua orang tuanya secara musikal. Kalau School of Rock mah film favorit saya semasa SMP dan menjadi film Jack Black kesukaan saya sampe sekarang. Lain dengan My Blueberry Night, yang belakangan baru saya ketahui kalau itu disutradarai oleh Wong Kar wai, yang awalnya saya tonton karena saya naksir Jude Law. Mata saya terpukau oleh sinematografinya dan suara Norah Jones yang bikin saya terbego sambil senyam senyum sendiri di depan lap top. And Yes the epic ending scene kissing on the tablenya stick in my mind like a glue.

Kalau film Asia saya suka The Longest Night in Shanghai. Film proyek kerjasama Jepang dan China ini saya tonton di salah satu saluran TV berbayar yang khusus nayangin film-film Hongkong, tapi kadang diselingi juga dengan film Jepang dan South Korea. Ini jelas bukan film musical apalagi dance, tapi lagu-lagu yang diputar sepanjang film sangat menghanyutkan. menambah nuansa melankolis di dalam film ini.  Ngomong-ngomong soal The Longest Night in Shanghai, karakter utama prianya dimainkan oleh Masahiro Motoki. Ia adalah aktor Jepang yang juga memegang karakter utama di Academy Award  winner movie for Best Foreign LanguageFilm , Departures (OKURIBITO).


1 komentar:

  1. saya pernah nonton school of rock, memang ide ceritanya yahut dah

    soundtrack dan soundeffect memang menunjang sekali berlangsungnya film, agar feel yang di sampaikan dapat,

    pernah terpikir gak, kalo film horor gak ada sound effectnya
    gimana jadinya, yang biasanya pemunculan hantunya di kasih soundeffect yang bikin kaget
    dan bayangkan saat hantunya muncul gak ada soundeffect gak serukan

    BalasHapus